PENERAPAN TEKNOLOGI PUPUK HAYATI UNTUK BUDIDAYA KEDELAI DI KAWASAN PESISIR

Abimanyu Dipo Nusantara, Yudhi Harini Bertham, Bambang Gonggo Murcitro

Abstract


Selama ini kawasan pesisir yang terletak di Kelurahan Beringin Raya kurang termanfaatkan untuk budidaya pertanian dan sebagian dibiarkan menjadi semak belukar, meskipun sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Hal ini karena kawasan pesisir memiliki tanah dengan karakteristik yang kurang mendukung untuk pertumbuhan komoditi pertanian. Oleh karena itu, diperlukan teknologi khusu agar tanaman bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di kawasan pesisir, salah satunya adalah apliaksi pupuk hayati. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mitra tentang pupuk hayati dan aplikasinya melalui penyuluhan dan pelatihan serta pendampingan. Luaran yang dicapai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan Kelompok Tani Wanita Rezeki Bersama  tentang pupuk hayati dan aplikasinya terhadap tanaman kedelai. Selain itu, adanya kegiatan pengabdian mampu membuat anggota KWT berminat untuk menanam kedelai menggunakan pupuk hayati. Anggota kelompok KWT juga telah bisa mengaplikasikan pupuk hayati.


Keywords


Kawasan Pesisir, Pupuk Hayati, Kedelai

Full Text:

PDF

References


Bertham, R. R. Y. H., Arifin, Z., dan Nusantara, A. D. 2019. The improvement of yield and quality of soybeans in a coastal area using low input technology based on biofertilizers. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 9(3), 787–791.

Bertham, Yudhi Harini, Aini, N., Gonggo Murcitro, B., dan Dipo Nusantara, A. 2018. Uji Coba Empat Varietas Kedelai di Kawasan Pesisir Berbasis Biokompos. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 6(1), 36–42.

Bertham, Y.H., A.D. Nusantara, dan Sukisno. 2016. Sosialisasi dan pendampingan paket teknologi hayati untuk budidaya cabe di kawasan pesisir Bengkulu. Dharma Raflesia Unib. 14(2) : 155-165

Bertham, Y.H and E. Inoriah. 2009. Dampak Inokulasi Ganda Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Rhizobium Indigenous Pada Tiga Genotipe Kedelai Di Tanah Ultisol. Akta Agrosia, 12:155–166, 2009

Bertham, Y.H., C. Kusmana, Y. Setiadi, I. Mansur, dan D. Sopandie. 2005. Introduksi pasangan CMA dan Rhizobia indigenous untuk peningkatan pertumbuhan dan hasil kedelai di Ultisol Bengkulu. J. Ilmu-Ilmu Pertan. Indones. 7(2) : 94–103, 2005.

Damanhuri, I. Erdiansyah, Eliyatiningsih, A.W. Pratama, dan V.K. Sari. 2020. Pelatihan Enkapsulasi Pupuk Rhizobium spp pada Media Cair dan Granular untuk Tanaman Kedelai di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Journal Of Innovation And Applied Technology. 6(2) : 1025- 1030

Hariono, T., M. Nasirudin, I Ftriani, dan A. Latif. 2021. Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Pupuk Agens Hayati Mikoriza. Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2(2) : 55-58

Kaya, C. M. Ashraf, O. Sonmez, S. Aydemir, A. Tuna, dan M. Çullu. 2009. The influence of arbuscular mycorrhizal colonisation on key growth parameters and fruit yield of pepper plants grown at high salinity,” Sci. Hortic. (Amsterdam)., 121 :1–6

Sukmana, Y. 2018. Aplikasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) pada pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 8(1) : 8-12




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i6.2008-2013

Refbacks

  • There are currently no refbacks.