PELATIHAN BATIK GAMBIR SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DI DESA MAHOLIDA PAKPAK BHARAT

Rahmad Bahagia Siregar, Rimbawati Rimbawati, Zulkifli Siregar

Abstract


Desa MAHOLIDA berasal dari singkatan MALUM, OLIH dan MERSADA, merupakan sebuah desa hasil pemekaran pada tanggal 31 Agustus 2005. Desa MAHOLIDA adalah salah satu desa yang berada didaerah Pemerintahan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat. Jumlah penduduk desa MAHOLIDA berdasarkan profil desa tahun 2018 sebesar 807 jiwa. Menurut sumber data BPS tahun 2018 jumlah KK Miskin di Desa MAHOLIDA mencapai 15%. Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan oleh tim, desa ini memiliki komoditas yang beraneka ragam, seperti: tanaman pangan (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar), buah-buahan (durian, petai dan jengkol) serta perkebunan (kakao, karet, sawit, gambir dan kopi). Dimana produksi gambir mencapai 9 ton/tahun. Selama ini gambir hanya diolah sacara tradisional untuk di keringkan lalu di jual dengan harga Rp 20.000 – 60.000/kg. Diketahui bahwa gambir dapat digunakan sebagai pewarna kain maupun sutra, hal ini menjadi dasar dilakukannya pengembangan gambir sebagai pewarna alami batik. Setelah program dilaksanakan, dari 20 orang peserta terdapat 15 orang yang memiliki hasil sangat baik, dimana dapat di bagi dalam 3 kategori: 5 orang sangat baik dalam sisi pembuatan pola, 5 orang sangat baik dalam pencantingan dan 5 orang sangat baik dalam pewarnaan. Namun kegiatan ini perlu di tingkatkan lagi durasi penyelengaraannya sehingga hasilnya lebih baik lagi. Dengan berakhirnya program diharapakan desa MAHOLIDA akan tumbuh sebagai pilot project pengembangan kearifan lokal berupa batik dengan bahan pewarna alami dari gambir

Keywords


Batik, pewarna, Gambir, Canting

Full Text:

PDF

References


Atika, V., Farida, F., & Pujilestari, T. (2016). Kualitas Pewarnaan Ekstrak Gambir Pada Batik Sutera. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 33(1), 25. https://doi.org/10.22322/dkb.v33i1.887

Failisnur;, & Yeni, G. (2013). Stabilisasi Limbah Cair Hasil Pengolahan Gambir Dan Aplikasinya Sebagai Pewarna Pada Kain Sutera. BIPROPAL INDUSTRI, 4(1), 7–16.

Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Sarosa, K. (2020). Pengembangan Batik Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Kabupaten Ngawi. JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, 4(1), 45–51.

Manalu, D. S. T., & Tri, A. (2019). Analisis Nilai Tambah Gambir di Indonesia (Sebuah Tinjauan Literatur). MAHATANI: Jurnal Agribisni, 2(1), 46–67. http://journal.uniga.ac.id/index.php/MJA/article/view/46-67

Sofyan, S., & Failisnur, F. (2016). Gambier (Uncaria gambir Roxb) as a Natural Dye of Silk, Cotton, and Rayon Batik Fabrics. Jurnal Litbang Industri, 6(2), 89–98.

Tyas, N. W., Damayanti, M., Teknik, F., Diponegoro, U., Teknik, F., Diponegoro, U., & Tembalang, S. H. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(1), 74–89.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i3.944-953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.