PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS DENGAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DI LAPAS PEREMPUAN KELAS IIA PALEMBANG
Abstract
Warga binaan di Lapas perempuan menghadirkan tantangan tersendiri bagi pihak yang berwenang karena mereka merupakan kelompok khusus yang rentan terhadap masalah kesehatan dimana Informasi dan pengobatan sering kali terbatas ditempat ini. Beberapa kajian menunjukkan bahwa kurangnya perilaku dalam menjaga kesehatan khususnya kebersihan organ kewanitaan merupakan faktor yang dapat mengakibatkan gangguan reproduksi seperti keputihan patologis.Perilaku yang keliru dalam merawat organ intim dapat menyebabkan bakteri dan jamur akan tumbuh dengan cepat pada tempat kotor dan lembab sehingga menimbulkan infeksi yang bila tidak dicegah dapat menyebabkan masalah serius. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga binaan dalam pencegahan keputihan patologis dengan aplikasi teori Health beliefe model (HBM) di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang melalui kegiatan penyuluhan, demonstrasi dan pendampingan. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan Pretest, dilanjutkan dengan penyuluhan/edukasi menggunakan booklet, leaflet dan video, diteruskan dengan demonstrasi dan pendampingan, kemudian diakhiri dengan tanya jawab dan posttest. Hasil posttes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan warga binaan di Lapas perempuan kelas II A sehingga disimpulkan bahwa penyuluhan dengan pendekatan aplikasi teori Health beliefe model (HBM) cukup efektif meningkatkan pengetahuan warga binaan tentang keputihan patologis sehingga diharapkan meningkatkan kemampuan dalam upaya pencegahan keputihan patologis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bensley, R.J, (2008). Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Davies, M dan Wendy Macdowall, (2004). Health Promotion Theory. New York: London School Of Hygiene Medicine, hal: 173-175
Dinkes. Prov. sumsel. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 Palembang : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
Glanz, K., Rimer, B.K., Viswanath, K.,(Eds).(2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Research, and Practice (4th ed). San Fransisco: Jossey-Bass.
Hurlock, E.B, (2000). Perkembangan anak jilid 2. Jakarta : Erlangga
Hendrik, H., (2006). Problema Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo : Tiga Serangkai
Jones, D.L, (2009). Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasa Publishing
Kasdu, D., (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Kumalasari, I., Andhyantoro. I., (2015). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidaan dan Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika.
Manuaba IBG, Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi 2nd et Jakarta ECG 2003
Niksic M, Forbes LJ. Awareness of colorectal cancer: Recognition of symptoms and risk factors by socio demographic characteristics. In: Timely Diagnosis of Colorectal Cancer. Olsson L. (eds), Cham: Springer; 2018. pp. 120.
Notoadmodjo, S. 2010. Ilmu PerilakuKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Onoruoiza SI, Musa, Umar BD, Kunle. 2015. Using Health Beliefs Model as an Intervention to Non Compliance with Hypertension Information among Hypertensive Patient. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS), 20(9): V.
Pudiastuti, R.D., (2010), Pentingnya Menjaga Organ Kewanitaan. Jakarta:Indeks.
Stapleton, J.J. (2003). Executive’s Guide to Knowledge. Jakarta: Erlangga
Syed, T.S. Braverman, P.K., (2004). Vaginitis in adolescents. Elsevier, 15: 235–251
Rosenstock, I. (1974). Historical Origins of The Belief Model. . iHealth Education.
Wawan, A., M. Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yuliarti, N. (2009). A to Z Woman Health end Beauty. Yogyakarta: ANDI
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i2.380-388
Refbacks
- There are currently no refbacks.