EDUKASI KESEHATAN TENTANG PACARAN BERISIKO PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Abstract
Pacaran merupakan salah satu pintu masuk untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu penting untuk melakukan edukasi pacaran berisiko pada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan mencegah terjadinya pacaran berisiko. Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pacarana berisiko. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah community engagement, dimana dilakukan mulai dari tahap orientasi, pelaksanaan hingga evaluasi. Alat yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah media video, kemudian dilakukan pengukuran pengetahuan sebelum dan setelah edukasi berlangsung. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner berbentuk pilihan skala gutman. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan partisipan mengenai pacaran berisiko setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 70.00 menjadi 70.71 dan p-value sebesar 0.001. Dapat disimpulkan, intervensi pada PkM ini berpengaruh secara signifikan. untuk mencapai perubahan yang lebih mendalam, diperlukan program yang lebih intensif dan berkelanjutan, serta dukungan lingkungan yang dapat membantu remaja menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Haryati, E. F. (2020). Guru bimbingan dan konseling dalam mencegah perilaku berpacaran remaja smp. Quanta Journal, 4(3), 93–106.
Kartiningrum, E. D., & Rachmah, S. (2021). Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Rangka Pencegahan Perilaku Pacaran Beresiko Pada Remaja SMA di Mojokerto. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (ABDIMAKES), 1(1), 1–5.
Mawardika, T., Indriani, D., & Liyanovitasari, L. (2019). Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Pendidikan Kesehatan Berupa Aplikasi Layanan Keperawatan Kesehatan Reproduksi Remaja (Lawan Roma) Di Smp Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 8(2), 99–110.
Mayren, N., Notoatmojo, S., & Ulfa, L. (2020). Determinants of adolescent’s dating behavior.
Naully, P. G., & Romlah, S. (2018). Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja. Jurnal Kesehatan, 9(2), 280–288.
Rahmadini, D., & Sudaryo, M. K. (2021). Dampak pada pernikahan dini di Indonesia: Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2017. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, 3(1).
Ramadhani, A., & Ramadani, M. L. (2020). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan audiovisual terhadap pengetahuan tentang infeksi menular seksual pada remaja. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah.
Rokib, M. (2024). Dinkes Kalbar Catat 1.488 Kasus HIV/AIDS. Radio Republik Indonesia. https://www.rri.co.id/daerah/574701/dinkes-kalbar-catat-1-488-kasus-hiv-aids
Wahyuni, H., Amelia, L., Putri, B. S., Nurhasana, E., Garini, N. A., & DR, S. S. (2023). Mencegah Dampak Negatif Gaya Berpacaran yang Beresiko dengan Layanan Penguasaan Konten Di SMP N 9 Kota Jambi. Journal of Community Service (JCOS), 1(3), 95–101.
Wardani, T., Lestari, S., & Astuti, I. (2015). Studi kasus siswa pacaran tidak sehat pada kelas viii smp negeri 22 pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 4(7).
Yusnia, N., Nashwa, R., Handayani, D., Melati, D., & Nabila, F. (2022). Edukasi kesehatan reproduksi remaja mengenai bahaya seks bebas. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan, 1(02), 114–123
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v8i3.1069-1076
Refbacks
- There are currently no refbacks.