PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI ORGANIK DI KELURAHAN MULYAHARJA, KOTA BOGOR

Tri Budiarto, Syahayyunur Fitriani, Revalina Sulaeman, Sylvina Azkyah, Galih Surya Aditama, Fauziah Azzahra, Agief Julio Pratama, Muhammad Iqbal Nurulhaq, Edi Wiraguna, Leonard Dharmawan, Widya Hasian Situmeang, Ririh Sekar Mardisiwi, Restu Puji Mumpuni, Ratih Kemala Dewi, Henri Kasmanhadi Saputra

Abstract


Penguatan kelembagaan petani organik di Kelurahan Mulyaharja, khususnya bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kemandirian dan keberlanjutan usaha tani organik. Kegiatan ini mencakup serangkaian aktivitas seperti Focus Group Discussion (FGD), pelatihan pembuatan pestisida nabati, pemaparan analisis usaha tani, serta monitoring dan evaluasi untuk menilai perkembangan dan dampak program. FGD bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi anggota kelompok, sementara pelatihan pestisida nabati memberikan pengetahuan praktis dalam mengelola hama tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Pemaparan analisis usaha tani membantu petani memahami aspek keuangan dan peluang usaha tani organik, sedangkan monitoring dan evaluasi memastikan implementasi yang efektif serta memberikan umpan balik untuk perbaikan program. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas kelembagaan KWT Ciharashas dalam mendukung pertanian organik yang berkelanjutan.


Keywords


kelembagaan petani, KWT Ciharashas, pertanian organik, pestisida nabati, analisis usaha tani, monitoring dan evaluasi.

Full Text:

PDF

References


Anonim. 2006. Formalin bukan Formalitas. CP Buletin Service No.73 Tahun VII Januari 2006. Jakarta.

BPS (2013). Data Statistik Kependudukan. Badan Pusat Statistik Kota Padangsidempuan.

Budiarto T., Rustiadi, E., & Dharmawan, A. H. 2017. Perkembangan dan kemandirian desa di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tata Loka, 19 (3). 230-241.

Budiarto T, Syahayyur F, Galih SA. 2024. Pemberdayaan Perempuan Dalam Ketahanan Pangan pada Masa Resiliensi di Kelurahan Katulampa Bogor. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat. 7 (1): 271-277

Cahyadi, W. 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Eka, R. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher.

Depdiknas. 2002. Sains. Jakarta: Pusat Kurikulum, BalitbangDepdiknas.

Mumpuni, R.P., Qadir, A., Pratama, A.J. and Nurulhaq, M.I., 2023. Aplikasi Beberapa Jenis Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Hama Tanaman Kedelai (Glycine Max L.). Jurnal Sains Terapan: Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian, 13(1), pp.77-86.

Vandalisna, V., Mulyono, S., & Putra, B. (2021). PENERAPAN TEKNOLOGI PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGENDALIAN HAMA TERUNG: Application of Papaya Leave Vegetable Pesticide Technology for Eggplant Pest Control. Jurnal Agrisistem, 17(1), 56-64.

Novizan, 2010. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Putra, H. P dan Yebi, Y. 2010. Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol. 2 No. 1.

Rahman, MS. 2019. Aplikasi Rekapitulasi Kuesioner Hasil Proses Belajar Mengajar pada STMIK Indonesia Banjarmasin Menggunakan Java. Jurnal Ilmiah Technologia, 10(3), 165 – 171.

Rogers, E, M, 1983. Diffusion of Innovations. London: The Free Press.

Sukardi.2004. Metodologi Pengabdian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v8i1.340-349

Refbacks

  • There are currently no refbacks.