WORKSHOP NASIONAL PENGENALAN BAHASA ISYARAT BAGI TENAGA KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS

Dheska Arthyka Palifiana, Sitti Khadijah, Devillya Puspita Dewi, Dita Septian Anggraini, Mufliha Hasan

Abstract


Komunikasi efektif dalam layanan kesehatan merupakan kunci pelayanan prima. Individu dengan gangguan pendengaran dan wicara (tuna rungu dan wicara) memiliki hak yang sama dengan individu yang normal dalam mengakses layanan kesehatan. Bahasa isyarat merupakan bahasa komunikasi untuk individu dengan tuna rungu dan wicara. Bahasa isyarat menjadi salah satu bidang yang penting untuk dikuasai oleh tenaga kesehatan, karena penyandang disabilitas berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara dengan masyarakat umum. Metode pelaksanakan PkM dilakukan dalam bentuk workshop nasional secara hybrid pada tanggal 19 Juli 2024. Untuk peserta offline diikuti oleh 15 peserta anggota Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sleman Yogyakarta sedangkan peserta online sebanyak 80 nakes dari berbagai Provinsi di Indonesia melalui zoom meeting. Naraumber dalam workshop ini yaitu teman tuli dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) DIY dan Juru Bahasa Isyarat dari Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat (PLJ) DIY. Workshop yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Melalui serangkaian materi, peserta memperoleh ilmu baru dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dasar-dasar bahasa isyarat dan kosakata bahasa medis dalam bahasa isyarat.


Keywords


Bahasa Isyarat, Tenaga Kesehatan, Kualitas Pelayanan, Penyandang Disabilitas

Full Text:

PDF

References


Ahmad Wasita. (2012). Seluk Beluk Tunarungu & Tunawicara Serta Strategi Pembelajarannya. Javalitera.

Amalia, L. H. (2016). Dari Disabilitas Pembangunan Menuju Pembangunan Disabilitas. Beebooks.

Assa.M.C, Kaunang.S.T, S. B. . (2021). Interactive Application to Learn Indonesian Sign Language. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 10(2), 135–144.

Effendy & Uchjana.O. (2008). Dinamika Komunikasi. Remaja Rosdakarya.

Falletehan.D.P. (2017). Hambatan Komunikasi dalam Film “Yours Truly” (Analisis Semiotika mengenai Hambatan Komunikasi yang terdapat dalam Film “Yours Truly”). FLOW, 2(16).

G. Gumelar, H. Hafiar, & P. S. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia sebagai Budaya Tuli melalui Pemaknaan Anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu. Info Kaji : Kajian Ilmu Komunikasi, 48(1), 65–78.

Gumelar. G, H. H. & S. P. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia sebagai Budaya Tuli melalui Pemaknaan Anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu. Informasi : Kajian Ilmu Komunikasi, 65–78.

Isma.S.T. (n.d.). Meneliti Bahasa Isyarat dalam Perspektif Variasi Bahasa. Kongres Bahasa Indonesia, 1–14.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu hingga Massa. Kencana Prenada Media Group.

Rahmah.F.N. (2018). Problematika Anak Tunarungu dan Cara Mengatasinya. Jurnal Quality, 6(1), 1–15.

Syaiful. R. (2016). Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam dan Aplikasi (Edisi Revi). Rineka Cipta.

Undang-Undang No 8. (2016). Tentang Penyandang Disabilitas.

Yohans.J.A, A. I. . & P. I. . (2013). Bahasa Isyarat Indonesia dalam Proses Interaksi Sosial Tuli dan “Masyarakat Dengar” di Kota Denpasar. OJS Unud, 1–15.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i10.3836-3844

Refbacks

  • There are currently no refbacks.