PELATIHAN KREASI MENARIK MAKANAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NAFSU MAKAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TIBANG BANDA
Abstract
Masalah makan yang dihadapi anak tidak sama dengan yang dihadapi orang dewasa, dan dewasa muda. Ada berbagai masalah perilaku makan, seperti memilih makanan tertentu, membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi, atau makan terlalu banyak, sampai gangguan makan yang menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan, serta anak akan mengalami stunting kegagalan dalam pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronik. Orang tua sering mengatakan kepada dokter bahwa anak mereka mengalami kesulitan makan. Tanpa membedakan jenis kelamin, etnis, atau status sosial ekonomi, keluhan ini terjadi hampir secara merata. Beberapa masalah makan yang paling umum adalah rewel, muntah, terlalu memilih makanan, fobia makan, makan lambat, dan menolak makan. Nafsu makan anak sangat dipengaruhi oleh cara mendesain makanan yang diberikan kepada mereka. Anak-anak akan bosan dengan makanan yang tidak menarik dan berantakan sebelum sempat memakannya. Anak-anak mungkin lebih suka makan makanan baru dan menarik. Makanan yang bervariasi bentuk dan rasa makanannya akan meningkatkan nafsu makan anak. Anak harus memakan makanan yang beragam untuk memperoleh berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar kebutuhan gizinya terpenuhi selama pertumbuhan dan perkembangan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendesain makanan yang bergizi dan bervariasi sehingga dapat meningkatkan nafsu makan anak usia 4 – 5 tahun di desa Tibang Banda Aceh. Metode kegiatan pengabdian yang diterapkan adalah pelatihan dalam membentuk kreasi makanan dimana para ibu yang mempunyai anak usia 4 – 5 tahun dikumpulkan dalam suatu ruangan kemudian mereka dilatih oleh pakar gizi untuk membentuk kreasi makanan yang bernutrisi. Hasil dari pengabdian ini para ibu dapat membentuk kreasi makanan bergizi dan bernutrisi. Kesimpulan, pelatihan membentuk kreasi makanan dapat meningkatkan pemahaman gizi seimbang pada ibu dan anak usia 4-5 tahun. Diharapkan dari pelatihan ini dapat menurunkan angka stunting didesa Tibang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arrasyi, S. S., Septiana, D., & Suselo, Y. H. (2023). Audit Kasus Stunting Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali. Smart Society Empowerment Journal, 3(2), 38. https://doi.org/10.20961/ssej.v3i2.77078
PROVINSI, T. P. (2023). LAPORAN PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING. PROVINSI ACEH: 31 Desember 2023.
Roanisca, O., Layal, K., & Robiana, S. (2024). CAMILAN ANAK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MENUJU MASYARAKAT SEHAT EKONOMI KUAT. 7.
Røed, M., Hillesund, E. R., Vik, F. N., Van Lippevelde, W., & Øverby, N. C. (2019). The Food4toddlers study - Study protocol for a web-based intervention to promote healthy diets for toddlers: A randomized controlled trial. BMC Public Health, 19(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-019-6915-x
Rahmawati, T. &. (2017). HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2-3.
Windiyani, A. A. (2020). PENGARUH KEGIATAN MEMBENTUK KREASI MAKANAN TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU PICKY EATER PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA KABUPATEN PEMALANG. Essay, Semarang, 2-3.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v8i2.836-840
Refbacks
- There are currently no refbacks.