Pola Komunikasi antara Orang tua dan Anak Usia Remaja dalam Pendidikan Seks

Rizka Hari Kusmianigtyas, Kusrin Kusrin, Eka Yusup

Abstract


Dalam memberikan Pendidikan kepada anak orang tua selalu melakukan komunikasi dengan anak, baik secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang diucapkan secara lisan dan tulisan, sedangkan komunikasi non-verbal merupakan komunikasi yang dilakukan baik secara ekspresi, gestur sampai penempatan ruang dan waktu yang tepat. Pendidikan seks merupakan pendidikan dasar yang harus diberikan orang tua kepada anak yang bertujuan untuk membentuk konsep diri. Adanya media eksternal yang dapat mempengaruhi kepribadiannya menjadikan peran orang tua sangat dianjurkan dalam mendampingi tumbuh kembang anak pada usia ini. Kurangnya pengetahuan seks oleh orang tua membuat ibu ragu bahkan enggan untuk memberikan pendidikan seks kepada anak. Anak usia remaja yaitu berkisar di antara usia 10-19 tahun, pada usia ini anak memerlukan metode komunikasi yang dapat diterima pemikirannya agar dapat dimengerti secara jelas. Penelitian ini meneliti bagaimana pola komunikasi orang tua dengan menggunakan lambang verbal dan non-verbal dalam memberikan pendidikan seks kepada anak remaja dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara dengan narasumber. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ibu lebih banyak menggunakan komunikasi verbal seperti bercerita, memberikan nasihat dan teguran secara langsung kepada anak, melarang pacaran atau menjalin hubungan dengan lawan jenis. Adapun komunikasi non-verbal sangat berperan penting dalam komunikasi pendidikan seks dimana anak menjadi lebih mengetahui isi pesan saat komunikasi sedang berlangsung dan komunikasi menjadi lebih efektif dengan menggunakan ruang dan waktu yang tepat. Seperti di kamar dan ruang tengah, serta memperhatikan mood anak.

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Komunikasi Verbal, Komunikasi Non-verbal, Pendidikan Sex


Full Text:

PDF

References


Cangara, H. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Djamarah, S. B. (2014). Pola Komunikasi Orangtua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. Gunung Mulia.

Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Risnawati. (2015). Pola Komunikasi Keluarga dalam Pendidikan Seks Remaja (Studi Kasus di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa). Makassar: Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

Sarwono, S. W. (2001). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sendjaja, S. D. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Twohig, M. P. (2009). Viewing internet pornography: For whom is it problematic, how, and why? Sexual Addiction and Compulsivity.

Widyastuti, R. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

Yusuf, S. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v6i2.2022.429-437

Article Metrics

Abstract view : 2759 times
PDF - 654 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.