PRAKTEK MEMBUAT JAJANAN DARI DAUN KELOR DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TAHU PADA PENGRAJIN TEMPE TAHU DI KELURAHAN ABIAN TUBUH BARU KOTA MATARAM

Fifi Luthfiyah, Reni Sofiyatin, Lalu Khairul Abdi

Abstract


Ampas tahu adalah limbah kedelai yang sedikit sekali orang menggunakannya untuk dikonsumsi, padahal nilai gizinya masih cukup baik, terutama protein. Praktek membuat jajanan dari daun kelor yang dikenal tanaman superfood,  dapat divariasikan dengan ampas tahu. Kelurahan Abian Tubuh Baru Kota Mataram,NTB merupakan pusat produsen tahu tempe yang belum pernah dilakukan pendampingan praktek membuat jajanan dengan inovasi tersebut. Metode yang dilakukan berupa penyebaran informasi dan praktek pembuatan produk. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang. Sedangkan produk yang dipraktekkan adalah Sempol Kelor Ampas Tahu dan Puding Kelor Sari Kedelai. Terdapat komposisi nilai gizi produk yang semula rendah zat gizi menjadi lebih tinggi Sempol Ampas Tahu setiap 100 gram mengandung Protein= 7.9 gram, dan Puding  Kelor Sari Kedelai mengandung Protein = 12, 6 gram.


Keywords


Ampas Tahu; Pendampingan; Jajanan; Pengrajin tempe tahu

Full Text:

PDF

References


Adventus, I Made Merta Jaya, D. M. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. In Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI.

Darmawan, D. (2019). profil kesehatan Indonesia 2019. In Journal of Chemical Information and Modeling.

Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat, D. G. M. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indoensia 2017. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Hardinsyah. (2020). GLOBAL MICRONUTRIENTS DEFICIENCIES AND STUNTING : WHERE ARE WE GOING GLOBAL MICRONUTRIENTS DEFICIENCIES AND STUNTING : WHERE ARE WE GOING Outline : August.

Hasniar, Rais, M., & Fadilah, R. (2019). Analisis kandungan gizi dan Uji organoleptik pada bakso tempe dengan penambahan daun kelor (moringa oleifera). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5, 189–200.

Helentina, S. R. (2019). Masalah Gizi Buruk Mengakibatkan Stunting di Indonesia. Human Nutrition, 1(6), 1–14.

Kemenkes RI. (2021). buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

Luthfiyah, F. (2012). Potensi Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera) Nusa Tenggara Barat. Lpsdi Mataram, 6(1978), 42–50.

Luthfiyah, F., & Wirawan, S. (2020). Enrichment Opak Kelor Ikan Modifikasi dan Dampaknya pada Anak Stunting di Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 5(1), 9. https://doi.org/10.32807/jgp.v5i1.169

Rahayu, T. B., Anna, Y., & Nurindahsari, W. (2018). Peningkatan Status Gizi Balita Melalui Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera). Jurnal Kesehatan Madani Medika, 9(2), 87–91. https://doi.org/10.36569/jmm.v9i2.14

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI. Proceedings, Annual Meeting - Air Pollution Control Association, 6. https://doi.org/1 Desember 2013

Rohmawati, N., Moelyaningrum, A. D., & Witcahyo, E. (2019). Es Krim Kelor : Produk Inovasi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK ). Randang Tana Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 10–20.

Siti Fatimah Hanum, Shinta Tiara, S. (2018). Tenant PPK UMN Washliyah Dalam Mengembangkan Kewirausahaan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 184–188.

Sofiyatin, R. (2022). Makanan Selingan Berbasis Pangan Lokal Untuk Anak Usia 3-5 tahun Dalam Upaya Pencehagan Stunting. Pengabdian Masyarakat Sasambo, 3(2), 11–15.

Tulhusnah, L. (2018). Peningkatan Potensi fungsional Ampas Tahu menjadi olahan bergizi pada UMK tahu dan Tempe. Conference on Innovation and Aplication of Science and Technology ( CIASTECH ).

Yekti, G. I. A., & Suryaningsih, Y. (2017). Pelatihan Pembuatan Cookies dari Ampas Tahu Bagi Masyarakat Kelurahan Ardirejo Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Padat Pembuatan Tahu. Jurnal Paradharma, 1(1), 28–34.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i10.3808-3815

Refbacks

  • There are currently no refbacks.