PELATIHAN KADER POSYANDU DELIMA PUTIH I CAKAP DAN BERKARAKTER

Septiana Fathonah

Abstract


Berdasarkan prioritas Nawa Cita ke-5, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia perlu dilaksanakan program-program penunjang. Peran serta aktif masyarakat salah satunya kader posyandu menjadi bagian yang sangat penting untuk terlaksananya program-program tersebut. Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu dari strategi global promosi kesehatan. Posyandu Delima Putih I adalah salah satu posyandu di Kota Yogyakarta dengan 9 bayi dan 40 balita yang dikelola. Perkembangan dalam pengelolaan posyandu perlu ditingkatkan menuju posyandu yang mandiri. Hal tersebut mendorong upaya progresif untuk peningkatan mutu dan perkembangan Posyandu Delima Putih I. Terdapat empat jenis kemampuan berkomunikasi secara efektif pada kader posyandu, yaitu education & training skills, therapeutics skills, organizational skills dan personal skills.  Kader posyandu memiliki peran krusial sebagai komunikator dalam penyelesaan masalah kesehatan di masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penting untuk dapat terlaksana program untuk kader Posyandu Delima Putih I pada khususnya dengan tema “Program Capacity Building Kader Posyandu Cakap dan Berkarakter”. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan 2 media yaitu buku saku dan video pembelajaran untuk mini seminar. Rata-rata tingkat pengetahuan tentang operasional posyandu saat pre-test adalah 65,38 dan post-test 94,62. Berdasarkan hasil pre-test, kategori pengetahuan cukup sebanyak 8 kader, sedangkan saat post-test kategori pengetahuan peserta PKM semua baik sebanyak 13 kader.

Keywords


berkarakter, cakap, kader, pelatihan

Full Text:

PDF

References


Burnard, P. (1992). Effective Communication Skills for Health Professionals. Netherland: Springer-Science Business Media.

Dewi, D. S. (2017). Peran Komunikator Kader Posyandu Dalam Meningkatan Status Gizi Balita Di Posyandu Nurikelurahan Makroman Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi, 5(1), 272–282.

Handarsari, E., Syamsianah, A., Astuti, R., Semarang, U. M., Semarang, U. M., & Semarang, U. M. (2015). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional (pp. 621–630).

Kemenkes RI. (2011). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2012). Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Ditjen Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI, 1–39. Retrieved from http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Petunjuk-Teknis-Pos-Pembinaan-Terpadu-Penyakit-Tidak-Menular-POSBINDU-PTM-2013.pdf

Kesehatan, K., & Indonesia, R. (2019). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Lidgett, C. D. (2016). Improving the patient experience through a commit to sit service excellence initiative. Patient Experience Journal, 3(2), 67–72. https://doi.org/10.35680/2372-0247.1148

Saeni, R. H., & Irwan, Z. (2022). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu melalui kegiatan edukasi dan simulasi, 6(1), 678–686.

Susanti, S., Apriasih, H., & Danefi, T. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kader Posyandu Remaja Uswatun Hasanah Desa Cikunir. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 279–284.

Susilowati. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kader. Jurnal Kebidanan, 4(2), 84–92.

Wirtz, J. (2019). Cost-effective service excellence in healthcare. AMS Review, 9(1–2), 98–104. https://doi.org/10.1007/s13162-019-00139-7




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i3.1129-1134

Refbacks

  • There are currently no refbacks.