SOSIALISASI BAHAYA STUNTING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK DI DESA MERANTI, KABUPATEN ASAHAN

Muhammad Rakha Bimantara Fiarnanda Saragih, Rafika Syifa Nirwana Hasibuan, Sekar Aulia Prameswari, Jufri Naldo

Abstract


Stunting terjadi dimana keadaan ketidakmampuan tumbuh kembang pada balita (bayi di bawah 5 tahun) karena kelaparan terus-menerus sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. berat dan levelnya tidak sesuai dengan usia (sub optimal) dan masih diungkit oleh staf klinis..Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.  Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis ingin meneliti bagaimana upaya memunculkan sikap waspada dan kepedulian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak- anak di desa Meranti.Jenis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Meranti,Kecamatan Meranti,Kabupaten Asahan, dengan subjek penelitian 10 orang warga yang merupakan ibu rumahtangga yang memiliki anak balita.Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Masyarakat yang dijadikan subjek dipilih secara objektif yang ditentukan dengan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah ditemukannya pusat permasalahan stunting dan gizi buruk dan menimbulkan rasa kepedulian dan waspada terhadap resiko dan pencegahannya.Upaya pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan rutin dilakukan, merupakan bagian dari rangkaian upaya preventif. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran Puskesmas dan petugas kesehatan setempat sangat diperlukan disini mengingat masih minimnya informasi dan pengetahuan akan stunting dan gizi buruk ini. Namun,mengatasi permasalahan ini tidak semudah yang di bayangkan tapi akan berdampak baik jika dilaksanakan dengan rutin dan berkesinambungan.


Keywords


Stunting, Gizi Buruk, Pencegahan, dan Perkembangan Anak

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI: 2013.

Bhutta, Z. A., Ahmed, T., Black, R. E., Cousens, S., Dewey, K., Giugliani, E., Shekar, M.(2010). What works? Interventions for maternal and child undernutrition and survival. The Lancet, 371(9610), 417–440. https://doi.org/10.1016/S0140 6736(07)61693-6.

Bloem MW, Pee SD, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, Pfanner RM, Soekarjo D,Soekirman, Solon JA, Theary C, Wasantwisut E, 2013.Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN countries workshop. Food and Nutrition Bulletin: 34:2.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting, 4.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat. Jakarta: Kemenkes RI: 2016.

Republik Indonesia, 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam rangka Seribu Hari Kehidupan (1000 HPK) versi 5 September 2012.Diakses dari http://www.

kgm.bappenas.go.id tanggal 16 Desember 2013.

Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes; 2015.

Unicef, 2013. Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress Diakses:www.unicef.org/media/fil s/nutrition _report_2013.pdf tanggal 24 Desember 2013.

Unicef Indonesia, 2013. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak, Oktober 2012. Akses www.unicef.org Tanggal 16 Desember 2013.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i8.2889-2895

Refbacks

  • There are currently no refbacks.