BUDIDAYA MAGGOT GUNA MENGATASI PERMASALAHAN SAMPAH ORGANIK DALAM RANGKA PENINGKATAN EKONOMI PRODUKTIF DUSUN GANDEKAN MELALUI PROGRAM HOLISTIK PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN DESA (PHP2D)

Dicky Dwi Radhica, Andika Aziz Rifa’i, Sugito Sugito, Muhammad Yasir Abdad, Tafrida Ulfatun Nisa

Abstract


Dusun Gandekan merupakan dusun yang terletak di desa Guwosari, kecamatan Pajangan, Bantul. Dusun ini memiliki permasalahan lingkungan dan mahalnya pakan ternak. Berdasarkan permasalahan lingkungan ialah banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan di sungai. Akibat membuang sampah sembarangan, sungai di dusun Gandekan menjadi tercemar. Di sisi lain, sungai tersebut itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, permasalahan lainnya adalah mahalnya pakan ternak, sehingga masyarakat dusun Gandekan tidak memiliki cara alternatif untuk mengganti pakan ternaknya. Bersumberkan permasalahan tersebut, tim PHP2D IMM FISIPOL UMY melakukan observasi dan wawancara, serta menganalisis permasalahan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari data dan analisis itu, tim PHP2D IMM FISIPOL UMY menghadirkan budidaya maggot untuk mengatasi permasalahan yang ada di dusun tersebut dengan cara budidaya maggot. Maggot sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah dapat mengurai sampah organik dengan baik, dapat dijadikan pakan ternak, dan dapat dijual.  Dalam metode pelaksanaanya terdiri dari persiapan, koordinasi, sosialisasi, pembangunan rumah maggot (gotong royong), pelatihan pengelolaan budidaya maggot, pelatihan pemasaran dan pengemasan, monitoring dan evaluasi. Adanya pemberdayaan ini, masyarakat dusun Gandekan sangat antusias dengan program yang dihadirkan oleh tim PHP2D IMM FISIPOL UMY. Hasil dari pemberdayaan masyarakat tim PHP2D IMM FISIPOL UMY adalah masyarakat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan sampah organik dengan cara budidaya maggot, masyarakat dapat membudidayakan maggot, masyarak memiliki produk maggot.

Keywords


Keywords: Maggot cultivation, organic waste, community empowerment

Full Text:

PDF

References


Cˇicˇková, H., Newton, G. L., Lacy, R. C., & Kozánek, M. (2015). The use of fly larvae for organic waste treatment. Waste Management, (35), 68–80. https://doi.org/10.1016/j.wasman.2014.09.026

Fahmi, M. R., Hem, S., & Subamia, I. W. (2007). Potensi maggot sebagai salah satu sumber protein pakan ikan. Dalam: Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewan dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII. Bogor (Indonesia): Puslitbangnak, 125–130.

Gesriantuti, N., Elsie, E., Harahap, I., Herlina, N., & Badrun, Y. (2017). Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Dalam Pembuatan Pupuk Bokashi Di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(1), 72–77. https://doi.org/10.37859/JPUMRI.V1I1.39

Huda, M. (2020). Volume Sampah Sisa Makanan di DIY Capai 96 Ton Perhari. Retrieved from TribunJogja.com website: https://jogja.tribunnews.com/2020/07/02/volume-sampah-sisa-makanan-di-diy-capai-96-ton-perhari

Jatengprov.go.id. (2020). Maggot pun Naik Kelas Jadi Sereal dan Bahan Produk Kecantikan. Retrieved from https://jatengprov.go.id/beritaopd/maggot-pun-naik-kelas-jadi-sereal-dan-bahan-produk-kecantikan/

KLHK. (2021). KLHK: Indonesia Memasuki Era Baru Pengelolaan Sampah. Retrieved from http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/2329

mulyani, R., Anwar, D. I., & Nurbaeti, N. (2021). Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pupuk Kompos dan Budidaya Maggot Sebagai Pakan Ternak. JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat), 6(1), 568–573. https://doi.org/10.21067/JPM.V6I1.4911

Pinsker, Y. L. (2019). Kota Yogya Hasilkan 300 Ton Sampah Tiap Hari. Retrieved from TribunJogja.com website: https://jogja.tribunnews.com/2019/10/10/kota-yogya-hasilkan-300-ton-sampah-tiap-hari




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i2.726-732

Refbacks

  • There are currently no refbacks.