PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN KULIT ARI KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN BOOSTER ITIK RAMAH LINGKUNGAN

Dewi Amaliah Nafiati, Rizki Kusuma Dewi, Nhrazizah Nhrazizah, Dewi Kumala Ratih, Yurotun Anisah, Wulan Kirana

Abstract


Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kedelai terbesar di dunia, dengan produk olahan seperti tempe dan tahu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan konsumsi masyarakat. Namun, industri pembuatan tempe, terutama di sektor rumahan seperti di Desa Pamutih, Kabupaten Pemalang, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah kulit ari kedelai. Limbah ini, yang berpotensi mencemari lingkungan, sebenarnya memiliki kandungan nutrisi tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis partisipatif, diadakan pelatihan untuk mengolah limbah kulit ari kedelai menjadi pakan booster itik. Program ini melibatkan ibu-ibu kader PKK dan wirausaha tempe setempat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola limbah menjadi produk bernilai guna, serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Program ini memberikan solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan limbah industri tempe sekaligus memberdayakan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.


Keywords


Kulit Ari Kedelai, Pakan Itik, Pakan Booster, Keberlanjutan

Full Text:

PDF

References


Andayanie, W. R. (2016). Pengembangan Produksi Kedelai Sebagai Upaya Kemandirian Pangan di Indonesia.

Asbur, Y., & Khairunnisyah. (2021). Tempe Sebagai Sumber Antioksidan : Sebuah Telaah Pustaka Tempe as a Source Of Antioxidants : A Review. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian, 9(3), 183–192.

Auza, F. A., Badaruddin, R., & Aka, R. (2017). Peningkatan Nilai Nutrisi Kulit Ari Biji Kedelai yang Difermentasi dengan Menggunakan Teknologi Efektivitas Mikroorganisme (EM-4) dan Waktu Inkubasi yang Berbeda. Jurnal Scientific Pinisi, 3(3), 128–134.

Grace, N., Nurjannah, R., & Mustika, C. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor kedelai di Indonesia. E-Journal Perdagangan Industri Dan Moneter, 9(2). https://doi.org/10.30872/jkin.v19i2.10924.

Lestari, M. A., Santoso, M. B., & Mulyana, N. (2021). Penerapan Teknik Participatory Rural Appraisal (Pra) Dalam Menangani Permasalahan Sampah. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(3), 513. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i3.29752

Lisanti, E., Puspitaningrum, R., Tresnawati, N. E., & Arwin. (2021). Inovasi Aneka Pangan Bergizi Tinggi Dari Bahan Kedelai Iradiasi Gamasugen Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Rawamangun Jakarta Timur. Sarwahita, 18(01), 84–92. https://doi.org/10.21009/sarwahita.181.8

Mustofa, A., Amanda, R. S. A., & Widanti, Y. A. (2019). Pemanfaatan Tepung Kulit Ari Kedelai i(Glycine Max) sebagai Penambah Serat pada Cookies dengan Flavor Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla). Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 3(2). https://doi.org/10.33061/jitipari.v3i2.2695

Nasrullah, Rianda, L., Herdhiansyah, D., & Asriani. (2023). Analisis Produktivitas Usaha Pengolahan Tempe Skala Mikro di Kabupaten Konawe Selatan Productivity Analysis of Micro Scale Tempe Processing Businesses in South Konawe Regency. Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri Pertanian, 4(1), 79–86.

Oktaria, F., Ginting, lsi N., & Yulia, A. (2023). Analisis Nilai Tambah Kerupuk Kulit Ari Kedelai dari Produksi Tempe di Jambi Timur. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 2(1).

Pakpahan, M. R. R. B., Ruhiyat, R., & Hendrawan, D. I. (2021). Karakteristik Air Limbah Industri Tempe (Studi Kasus: Industri Tempe Semanan, Jakarta Barat). Jurnal Bhuwana, 1(2), 164–172. https://doi.org/10.25105/bhuwana.v1i2.12535

Taimenas, E., & Falo, M. (2017). Dampak Faktor Sosial Ekonomi terhadap Produksi Home Industri Tempe di Kelurahan Oelami Kecamatan Bikomi Selatan. Agrimor, 2(03), 44–47. https://doi.org/10.32938/ag.v2i03.310




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v8i4.1506-1515

Refbacks

  • There are currently no refbacks.