EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM UPAYA PENCEGAHAN SEKS BERISIKO PADA REMAJA SERTA PEMBENTUKAN KELOMPOK KARISMA DI KABUPATEN PINRANG
Abstract
Remaja dalam rentang usia 10-17 tahun merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa melibatkan perubahan perkembangan seksual. Berkembangnya bentuk dorongan seksual pada remaja biasanya diekspresikan dengan ketertarikan terhadap lawan jenis dalam wujud berpacaran. Dampak negatif dari perilaku seks yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit infeksi menular seksual. kurangnya informasi mengenai promosi Kesehatan, Pendidikan reproduksi dan sex education pada remaja di sekolah yang berdampak pada minimnya pengetahuan sehingga sangat berpengaruh terhadap etika, perilaku, norma agama dan hukum. Minimnya pengetahuan remaja mengenai sex education sehingga perlu edukasi terkait seksualitas, hasrat, pernikahan dan bahaya penyakit menular seksual. Belum adanya kelompok remaja peduli promosi Kesehatan, Pendidikan reproduksi dan sex education di sekolah sehingga perlu pembentukan kelompok KARISMA. Hasil pengabdian ini menunjukkan penigkatan pengetahuan remaja mengenai perilaku seks sebesar 57,59% dan 65,97% untuk pubertas dan penyakit menular seksual, sehingga diharapkan setelah kegiatan pengabdian ini remaja lebih memahami bahaya seks bebas serta penyakit yang menyertainya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardila, Aris, Abduh Ridha, and Abdul Haris Jauhari. 2014. “Sikap Remaja Tentang Perilaku Seks Pranikah (Study Kasus Remaja Kelas X IPA Di SMA Negeri 01 Bengkayang).” Jurnal Mahasiswa Dan Peneliti Kesehatan -JuMantik 2 (2): 76–91.
Bariyyah Hidayati, Khoirul, and . M Farid. 2016. “Konsep Diri, Adversity Quotient Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja.” Persona:Jurnal Psikologi Indonesia 5 (02): 137–44. https://doi.org/10.30996/persona.v5i02.730.
BKKBN. 2023. “BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun Di Indonesia Lakoni Seks Pranikah.” Selposnews. 2023.
BPS. 2023. “Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Dan Kelompok Umur (Jiwa).” 2023. https://sulsel.bps.go.id/indicator/12/1798/1/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten- kota-dan-kelompok-umur.html.
Dalima Padut, Rosalia, Bonavantura N Nggarang, Angelina R Eka, Prodi Sarjana Keperawatan FIKP Unika St Paulus Ruteng Jl Jend Ahmad Yani, and Ruteng Flores. 2021. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Kelas Xii Di Man Manggarai Timur Tahun 2021.” Jwk 6 (1): 2548–4702.
Hendrawan, Rais, Nur Ulmy Mahmud, and Arman. 2022. “Hubungan Perilaku Remaja Terhadap Pencegahan Hiv / Aids Sman 1 Lasusua Kolaka Utara.” Window of Public Health Journal 2 (6): 1806–14. https://doi.org/https://doi.org/10.33096/woph.v3i2.374.
Merlin, Ni Made, Siti Sakinah, Irlin Falde Riti, and Theodehild M.T Dee. 2023. “Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Seksual Beresiko.” Genitri Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 2 (2): 165–69. https://doi.org/10.36049/genitri.v2i2.199.
PIMS. 2021. “Laporan Perkembangan Hiv Aids Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan.”
Pinrang, Humas Polri kabupaten. 2020. “Seks Remaja.” Humas Polri Kabupten Pinrang. 2020.
Rusmiati, Desi, and Sutanto Priyo Hastono. 2015. “Sikap Remaja Terhadap Keperawanan Dan Perilaku Seksual Dalam Berpacaran.” Kesmas: National Public Health Journal 10 (1): 29. https://doi.org/10.21109/kesmas.v10i1.815.
Siti Wiranti Kusumawardani, Abbyzar Aggasi. 2024. “Pola Komunikasi Antara Guru Bk Dan Murid Dalam Menyampaikan Pendidikan Seks Bagi Remaja.” USC Uts Student Conference 2 (1): 1–8.
Sylvie Pusita, Dwi Uswatun Sholikhah, Enny Puspita, Hany Puspita Aryani, Gevi Melliya Sari, Najah Soraya Nia. 2024. “Education On The Danger Of Free Sex To Teenagers In An Effort To Prevent The Transmission Of Sexually Transmitted Diseases.” Jurnal PEDAMAS 2 (November 2023): 78–85.
Timiyatun, Endar, Siti Aisyah Humairah, and Eka Oktavianto. 2022. “Pendidikan Kesehatan Seks Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri.” Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN) 10 (1): 28–35. http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/jkn/article/view/202/130.
WHO. 2022. “Adolescent Health in the South-East Asia Region.” Adolescent Health. 2022.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i10.3883-3891
Refbacks
- There are currently no refbacks.