PELATIHAN PEMBUATAN SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE PALMIFOLIA (L) MERR ) DI DESA SUMBER MULYA
Abstract
Produk pangan umumnya diproduksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi mulai lebih kearah pemenuhan aspek kesehatan atau pangan fungsional. Oleh karena itu dibutuhkan diversifikasi produk olahan sosis ayam dengan penambahan bawang dayak sebagai pangan fungsional tinggi antioksidan dan sehat. Pelatihan pembuatan sosis ayam dengan penambahan bawang dayak merupakan program kegiatan yang dilakukan dengan pembuatan sosis dari bahan seperti daging ayam bagian dada, tepung tapioka, minyak, merica bubuk, susu skim bubuk, garam, kaldu bubuk, es batu dan bawang dayak. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan cara membuat sosis ayam dengan penambahan bawang dayak skala rumahan yang sehat bagi ibu PKK kemudian untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam menunjang pendapatan ekonomi keluarga dan menjadi sarana cemilan sehat untuk anak. Penambahan bawang dayak pada produk sosis diharapkan dapat menghasilkan produk olahan daging fungsional khususnya sosis ayam. Sasaran dari kegiatan ini adalah para Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Desa Sumber Mulya. Metode kegiatan ini dilakukan dengan demonstrasi serta memberikan konsultasi tentang cara pengolahan sosis ayam dengan penambahan bawang dayak. Hasil dengan diadakan pelatihannya ini dapat mengembangkan potensi tumbuhan lokal yaitu bawang dayak yang ditambahkan ke produk sosis ayam sehingga dapat memanfaatkan kandungan antioksidan sebagai pangan fungsional. Kemudian terdapat peningkatan pengetahuan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Desa Sumber Mulya Mengenai cara pengolahan sosis ayam dengan penambahan bawang dayak namun masih perlu pendampingan dalam pengembangannya. Selain itu juga pelatihan ini dapat menjadi usaha dan produk khas desa sumber mulya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2015. SNI No: 01-3820-2015: Sosis Daging. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
Djabar. M. 2018. Partisipasi wanita dalam rehabilitasi hutan mangrove Di Desa Inalatan Kecamatan Bonubogu kabupaten Buol, Gorontalo. Journal of Forestry Research. 1 (1). 24-35.
Koswara S.2009. Teknologi praktis pengolahan daging. Ebook pangan. Jakarta.
Nurul Hidayat, Rusman, Edi Suryanto, Ajat S. 2022. Pemanfaatan bawang dayak (Eleutherine palmofilia L merr) sebagai sumber antioksidan alami pada nugget itik afkir. J. Agritech. 42(1) :30-38.
Rosida DF, Sarofa U, Dewi RC. 2015. Karakteristik fisiko kimia sosis ayam dengan penggunaan konsentrat protein biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) sebagai emulsifier. J. Rekapangan 9(1):19-27.
Roman Y, Fatimah F, Nurrohmi S. 2020. Pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine Americana mer) pada senyawa flavonoid dan aktivtas antioksidan nugget ikan lele. Darussalam Nutrition Journal. 4(1). 1-6.
Saputra, H.S. dan Eldha E. 2007. Analisa kandungan kimia dan pemanfaatan bawai tiwai (Eleutherine Americana Merr) untuk bahan baku industry. Jurnal riset dan teknologi Industri. 1(1).25-33. http://dx/doi.org/10.26578/jrti.v1.1338.
Salim R. 2014. Aplikasi model Arrhenius untuk pendugaan masa simpan sosis ayam pada penyimpanan dengan suhu yang berbeda berdasarkan nilai tyb dan pH. Thesis. Universitas Pasundan Bandung.
Thamrin, M. Novita, Hasanah, U. 2019. Kontribusi pendapatan pengupas bawang merah terhadap pendapatan keluarga. JASc (Journal of Agribusiness Sciences). 2 (1). 26-31.
Yulianti T. 2003. Memelajari pengaruh karakteristik isolate soy protein terhadap mutu sosis. Fakultas teknologi pertanian. Institut Pertanian Bogor.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i9.3385-3391
Refbacks
- There are currently no refbacks.