SOSIALISASI PENGOLAHAN LIMBAH SALAK SEBAGAI UPAYA MENDORONG MASYARAKAT KREATIF DALAM MENCIPTAKAN PRODUK HOME INDUSTRY DI DESA PURWODADI
Abstract
Sebagai oleh-oleh tradisional Padangsidimpuan, buah salak (Salacca Zalacca) telah lama terkenal sebagai buah paling terkenal di kota ini. Kesulitan salak adalah hanya dimanfaatkan daging buahnya saja; komponen lainnya terbuang dan tidak terpakai. Salak yang secara ilmiah dikenal dengan nama Salacca sumatrana Becc, merupakan produk daerah Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan, menurut banyak penelitian. Asam karbolik aktif yang ditemukan dalam salad dapat menghilangkan mineral dan kontaminan lainnya dari air. Menggunakan asam karbol aktif sebagai bagian dari sistem penyaringan air dapat meningkatkan rasa air dengan menghilangkan kontaminan seperti klorin serta bau dan warna yang tidak sedap. Dalam upaya untuk memperbaiki kehidupan orang-orang di sekitar kita, upaya kami berupaya untuk memperluas potensi limbah buah salak dengan menjadikannya dapat digunakan sebagai pembersih lantai yang ramah lingkungan. Menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, melakukan uji coba awal produksi produk, sosialisasi, dan memberikan dukungan dalam pengolahan produk merupakan beberapa langkah yang terkandung dalam kegiatan ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anindita, F., Bahri, S., & Hardi, J. (2016). Ekstraksi dan karakteristik glukomanan dari tepung biji salak (Salacca Edulis Reinw). Kovalen : Jurnal Riset Kimia, 2(2).
Apecsiana, F., Kristianto, H., & Andreas, A. (2016). Adsorpsi Ion Logam Tembaga Menggunakan Karbon Aktif dari Bahan Baku Kulit Salak. In Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan(p. 12).
Deny, A. Y. D. A. Y., & Lestari, D. Y. L. D. Y. (2016). Potensi Kulit Salak ( Salacca Zalacca) Sebagai Adsorben Zat Warna Remazol. Jurnal Kimia Dasar, 5(1).
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i7.2794-2799
Refbacks
- There are currently no refbacks.