PELATIHAN PENGOLAHAN TEPUNG SAGU MENJADI PRODUK TURUNAN BERNILAI TAMBAH

Febby J. Polnaya, Helen C. D. Tuhumury, Vita N. Lawalata, Syane Palijama, Meitycorfrida Mailoa, Gilian Tetelepta, Erynola Moniharapon, La Ega, Gelora H. Augustyn, Rachel Breemer, Priscillia Picauly, Sophia G. Sipahelut, Cynthia G. C. Lopulalan, Natelda R. Timisela

Abstract


Tanaman sagu mampu menghasilkan 20–40-ton pati kering per hektar per tahun. Artinya, 1 juta hektar tanaman sagu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat seluruh rakyat Indonesia. Peningkatan produksi dan diversifikasi produk olahan sagu dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Waesamu di Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, merupakan salah satu desa yang aktif dalam mengolah sagu. Namun dalam pengolahannya belum optimal, karena hasil olahan dalam bentuk bahan setenga jadi yaitu sagu basah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan produk-produk turunan dari sagu yang memiliki nilai tambah dan nilai jual. Kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung di Desa Waesamu melalui tahapan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan kepada ibu-ibu PKK Desa Waesamu. Hasil kegiatan pengabdian yaitu tepung sagu diolah menjadi berbagai produk turunan, seperti kukis sagu keju, kukis sagu kismis, brownies sagu, dan mie sagu. Setiap kelompok mengolah salah satu produk dan mempresentasikan hasilnya kepada seluruh peserta pelatihan. Hasilnya sangat baik dan para peserta bersemangat untuk meningkatkan pengetahuan untuk pengolahan produk sagu menjadi peluang usaha untuk penambahan pendapatan keluarga.


Keywords


Sago, added value, selling value, sago brownies, sago noodles, sago cookies

Full Text:

PDF

References


Alfons, J.B., R. Senewe, M. Pesireron, J. Tolla. (2004). Identifikasi Potensi, Kendala Dan Peluang Pengembangan Sagu di Maluku. Laporan Akhir Kajian Sistim Usahatani Sagu (Metroxylon spp) Di Maluku, TA. 2003. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Ambon.

Bintoro, M.H., Purwanto, M.Y.J., & Amarillis, S. (2010). Sagu di Lahan Gambut. IPB Press. Bogor. 169 hal.

Ibrahim, K., & Gunawan, H. (2015). Dampak Kebijakan Pemerintah Konversi Lahan Sagu Sebagai Upaya Mendukung Program Pengembangan Padi Sawah di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Semarang, 9 Mei 2015. Hal 11.

Lakuy, H., & Limbongan, J. (2003). Beberapa hasil kajian dan teknologi yang diperlakukan untuk pengembangan sagu di Provinsi Papua. Prossiding Makalah pada Seminar Nasional Sagu, Manado, 6 Oktober 2003.

Latumahina, Y., Timisela, N. R., & Luhukay, J. M. (2021). Analisis Margin Pemasaran Produk Sagu (Studi Kasus Bioindustri Sawa) Di Negeri Waraka Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrilan, 9(1), 32-44.

Santoso, D. A. (2017). Potensi dan kendala pengembangan sagu sebagai bahan pakan, pangan, energi dan kelestarian lingkungan di Indonesia. JRL, 10(2), 51 – 57

Timisela, N.R. (2006). Analisis usaha sagu rumah tangga dan pemasarannya. Agroforesti, 1(3), 57-64.

Timisela, N. R., Leatemia, E. D., & Polnaya, F. J. (2017). Analisis kewirausahaan agroindustri pangan lokal sagu. Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, 11(2), 166-177.

Timisela, N.R., Breemer, R., Leatemia, E. D., Luhukay, J.M., & Polnaya, F. J. (2020). An Analysis of Factors Influencing Consumers’ Perception towards the Product Attributes of Sago Local Food Agro-Industry. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 12(6), 500-518.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i4.1250-1258

Refbacks

  • There are currently no refbacks.