MEMBANGUN DESA WISATA KEBANGSAAN DENGAN PENDEKATAN KIPAS (KREATIF, INOVATIF, PARTISIPATIF, DAN KOLABORATIF) MENUJU DESA CERDAS, MANDIRI, DAN BERKELANJUTAN

Sri Untari, Agung Hariyono, Nindyawati Nindyawati, Alfan Bramantya, Kanzenna Kurnia Ashshiddieqy, Aliyah Ardhana Riswari

Abstract


Pengembangan desa wisata menjadi suatu tantangan yang kompleks dan menuntut pendekatan yang inovatif serta berorientasi pada partisipasi masyarakat. Artikel ini membahas pengalaman Desa Wonorejo, Situbondo, dalam membangun desa wisata "Kebangsaan" dengan menerapkan pendekatan KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif, dan Kolaboratif). Tujuan utama kegiatan ini adalah menciptakan desa wisata yang cerdas, mandiri, dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan kegiatan adalah 1) Pemberdayaan Pemdes dalam membangun kemitraan; 2) Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna, POKDARWIS dalam produksi merchandise, dan home industry; 3) Pendampingan BUMDes dalam mengelola usaha dan mengurus badan Hukum; 4) Pengembangan model desa wisata “Kebangsaan”.  Metode pelaksanaan sosialisasi tentang desa wisata kebangsaan. Fasilitasi dan pendampingan perangkat desa dalam pengembangan kemitraan dengan stakeholders internal dan eksternal. Pendampingan BUMDes dalam penyusunan Rencana Strategis. Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna dan Pok DARWIS dalam membuat merchandise. dan pengembangan model desa wisata kebangsaan untuk menjadi desa cerdas (smart village), mandiri berkelanjutan. Hasil kegiatan mencerminkan pencapaian signifikan dalam Penguatan kapabilitas aparat desa dalam mengembangkan kemitraan secara internal dengan stakeholders lokal dan eksternal dengan perguruan tinggi. BUMDes berbadan Hukum dan mampu membuat rencana strategis. Jangka pendek dan panjang. PKK, Karang Taruna dan PokDarwis dapat membuat merchandise untuk melengkapi cindera mata desa wisata kebangsaan. Model KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif dan Kolaboratif) dapat ditetapkan untuk kemajuan desa wisata kebangsaan.

Keywords


Wonorejo, desa wisata kebangsaan, KIPAS, smart village

Full Text:

PDF

References


Abustan, A. (2022). Aspek – Aspek Penting Membangun Kehidupan di Desa Menuju Kesejahteraan dan Keadilan Sosial. Indonesia Law Reform Journal, 2(1), 32–46. https://doi.org/10.22219/ilrej.v2i1.19362

Agunggunanto, E. Y., & Kushartono, E. W. (n.d.). PENGEMBANGAN DESA MANDIRI MELALUI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) Fitrie Arianti Universitas Diponegoro Semarang.

Biekart, K., & Fowler, A. (2018). Ownership dynamics in local multi-stakeholder initiatives. Third World Quarterly, 39(9), 1692–1710. https://doi.org/10.1080/01436597.2018.1450139

Corina, G. (2018). Rural Tourism an Opportunity for Development. Revista de Turism - Studii Si Cercetari in Turism, 26, 59–62.

https://widgets.ebscohost.com/prod/customerspecific/ns000290/authentication/index.php?url=https%3A%2F%2Fsearch.ebscohost.com%2Flogin.aspx%3Fdirect%3Dtrue%26db%3Dedb%26AN%3D135377536%26amp%3Blang%3Dpt-pt%26site%3Deds-live%26scope%3Dsite

Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Fowler, A., & Biekart, K. (2017). Multi-Stakeholder Initiatives for Sustainable Development Goals: The Importance of Interlocutors. Public Administration and Development, 37(2), 81–93. https://doi.org/10.1002/pad.1795

Gamze Erdem Türkelli. (2021). Children’s Rights and Business: Governing Obligations and Responsibility (Cambridge: Cambridge University Press, 2020). Business and Human Rights Journal, 6(3), 616–620. https://doi.org/DOI: 10.1017/bhj.2021.20

Hasyemi Rafsanzani, Bambang Supriyono, S. (n.d.). KEMITRAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DENGAN KEPALA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang) Hasyemi Rafsanzani, Bambang Supriyono, Suwondo. 1(4), 67–72.

Herdiana, D. (2019). Pengembangan Konsep Smart Village bagi Desa-Desa di Indonesia Developing the Smart Village Concept for Indonesian Villages. IPTEK-KOM, 21.

Lane, B., & Kastenholz, E. (2015). Rural tourism: the evolution of practice and research approaches – towards a new generation concept? Journal of Sustainable Tourism, 23. tandfonline.com/doi/full/10.1080

/09669582.2015.1083997?scroll=top&needAccess=true&role=tab

Lee, T. H., & Jan, F. H. (2019). Can community-based tourism contribute to sustainable development? Evidence from residents’ perceptions of the sustainability. Tourism Management, 70(September 2018), 368–380. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2018.09.003

Mahanani, Y. P., & Listyorini, H. (2021). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat guna meningkatkan perekonomian masyarakat lokal di desa wisata cempaka, bumijawa, kabupaten tegal. Ekonomi, 2013, 181–188.

Maulia, E. I., & Setiyono. (2023). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran: Analisis Dampak Digitalisasi Desa Wisata. Journal of Politic and Government Studies, 13.

Muazir, S., Lestari, L., Alhamdani, M. R., & Nurhamsyah, M. (2020). Menuju Desa Cerdas Perbatasan: Survey Kesiapan Desa Cerdas. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 16(2), 120–135. https://doi.org/10.14710/pwk.v16i2.27417

Rahayu, S., & Saragih, M. G. (2022). Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (B. Aditi & A. F. Rahma (eds.)). Tungga Esti.

Raman, Malik, I., & Hamrun. (2015). Kelompok masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove di desa tongke-tongke. V(2).

Santaiarea. (2016). Desa Wisata Kebangsaan. http://www.santaiarea.com/2016/08/desa-wisata-kebangsaan.html

Swesti, W., Soeprihanto, J., & Widiyastuti, D. (2020). Model Pengembangan Pariwisata Kreatif untuk Mencapai Keberlanjutan di Desa Wisata Kasongan. Jurnal Kawistara, 10(3), 295. https://doi.org/10.22146/kawistara.44157

Syarifudin, D., Ishak, R. F., Firmansyah, Pirngadi, B. H., Dior, R. D. P., Hermawan, R. S., Nurwulandari, F. S., Herlina, E., & 1Universitas. (2023). PENDAMPINGAN POKDARWIS DAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA LAMAJANG KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG. 5(September), 1505–1519.

Untari, S. (2016). Public-Private Partnerships in Improving the Quality of Education for the Poor in Indonesia. Public Policy and Administration Research, 6(6), 65–72. https://www.iiste.org/Journals/index.php/PPAR/article/view/31414

Untari, S., & Suharto, Y. (2020). The Development of Youth and Woman Entrepreneurship. GeoJournal of Tourism and Geosites, 33(4), 1538–1544. https://doi.org/10.30892/gtg.3

Untari, S., & Wantoro, M. (2018). Woke! “Wonorejo Berkebangsaan” Rintisan Desa Bhineka Tunggal Ika Sebagai Wahana Edukasi Nilai-nilai Pancasila melalui Pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal) dalam Rangka Pencapaian Program Nawa Cita.

Wesnawa, I. G. A. (2022). Pengembangan Pariwisata Perdesaan Bali: Integrasi Potensi, Kearifan Lokal dan Ekonomi Kreatif. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 11(1), 149–160. https://doi.org/10.23887/jish.v11i1.44184

Widianto, B. (2019). Kemitraan Pemerintah dan Swasta dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v7i3.849-864

Refbacks

  • There are currently no refbacks.