PEMBERDAYAAN REMAJA PRODUKTIF MELALUI PELATIHAN KREASI RANUP PEUNEUWOE SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN TRADISI BA RANUP DALAM ADAT ACEH

Nurviana Nurviana, Rahmawati Rahmawati, Ulya Nabilla, Amelia Amelia, Riezky Purnama Sari, Fitra Muliani, Fairus Fairus

Abstract


Melestarikan keberagaman adat dan budaya Indonesia adalah tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan individu. seni kreasi ranup peuneuwoe (sirih hantaran) merupakan salah satu adat dan kebudayaan Aceh yang harus dijaga kelestariannya dan juga kewajiban bersama dalam mewariskan seni ini kepada generasi muda. Hal ini karena seni ini merupakan salah satu warisan budaya Aceh dan menjadi kearifan lokal yang perlu dikembangkan. Penggunaan sirih di Aceh memiliki nilai simbolis dan sering terkait dengan tradisi adat dan upacara. Sirih digunakan dalam prosesi adat sebagai lambang keharmonisan, kerukunan, dan penyatuan keluarga Saat ini, kegiatan merangkai sirih biasanya dilakukan oleh para orang tua di desa, sementara generasi muda terlibat dalam tingkat yang lebih rendah atau bahkan tidak terlibat sama sekali sehingga dikhawatirkan tidak ada generasi penerus dalam upaya pelestarian tradisi ba ranup dalam upacara adat Aceh. Hal ini menjadi perhatian tim pengabdian untuk dilakukan kegiatan pelatihan kreasi Ranup Peuneuwoe bagi remaja usia produktif di Desa Sungai Pauh. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan dan melestarikan tradisi ba ranup dalam adat istiadat Aceh sehingga dapat membentuk remaja produktif yang kreatif dan inovatif serta mencintai adat budaya. Adapun hasil dari kegiatan ini sangat baik dan berdampak dapat dilihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan yang menghasilkan produk kreasi yang rapi dan indah. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan masyarakat dan upaya pelestarian adat Aceh khususnya masyarakat Desa Sungai Pauh. Selain itu, keterampilan merangkai sirih juga dapat dijadikan ladang usaha untuk meningkatkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif.


Keywords


Ranup (Sirih);Remaja;Tradisi;kreasi

Full Text:

PDF

References


Amin N, Pemanfaatan Daun Sirih D, Layyina I. Pemanfaatan daun sirih (Piper betle l.) Sebagai tradisi ranub adat dalam penyambutan tamu perkawinan aceh di kampung peunyerat Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh. Pros Semin Nas Biot [Internet]. 2022;10(1):88–92. Available from: https://jurnal.ar-aniry.ac.id/index.php/PBiotik/index

Safarida N. Empowering Gampoeng Sungai Pauh Firdaus Women through Sirih Art Training: Sustainable Tradition Rezeki Approaches. J Pengabdian Masyarakat Bestari. 2022;1(8):717–24.

Maryana, M., Hikalmi, H., Keumala, C. M., Safriani, I., & Mahmudan, M. (2023). Menjaga Stabilitas Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19 melalui Pelatihan Pembuatan Ranup (sirih) Hantaran bagi Ibu-ibu Desa Cot Girek Kec. Muara Dua. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(2), 291–296.

Muslimah R, Ismawan I, Lindawati L. Proses Pembuatan Ranub Kreasi pada Masyarakat Aceh Saat Intat Linto dan Tueng Dara Baroe di Tanjong Selamat, Darussalam, Aceh Besar. J Ilm Mhs Pendidik Seni, Drama, Tari dan Musik Unsyiah. 2016;1(1):84–92.

Yuli Astuti, Samsuri Samsuri, & Ismawan Ismawan. (2023). Pelestarian Adat dan Budaya Aceh Melalui Pelatihan Ranup Meususon Pada Generasi Milenial. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(2), 84–90.

BPS. Kecamatan Langsa Barat dalam Angka. 2022.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i10.3645-3651

Refbacks

  • There are currently no refbacks.