PENCEGAHAN MASTITIS SUBKLINIS PADA PETERNAKAN SAPI PERAH DI BENDUL MERISI SURABAYA

Reina Puspita Rahmaniar, Dyah Widhowati, Hana Cipka Pramuda Wardhani

Abstract


Tujuan dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan kualitas susu melalui pencegahan mastitis subklinis pada wilayah peternakan sapi perah di Bendul Merisi Surabaya. Urgensi dilakukan pengabdian ini yaitu atas dasar tidak adanya KUD yang mengontrol Kesehatan sapi perah di wilayah tersebut, penyakit mastitis subklinis mempengaruhi kualitas susu namun tidak dapat dilihat secara langsung oleh peternak, lokasi peternakan dekat dengan penduduk, sehingga perlu edukasi agar tidak mudah terjadi kontaminasi silang dari agen infeksi yang menyebabkan penyakit. Pelaksanaan pengabdian ini terdiri beberapa tahapan. Pertama dilakukan kontrol penyakit mastitis subklinis melalui pengujian CMT, kemudian dilakukan isolasi bakteri pada sampel susu. Tahap selanjutnya dilakukan penyuluhan mengenai pencegahan penyakit mastitis pada sapi perah serta penggunaan antiseptik dan desinfektan. Berdasarkan hasil uji CMT didapatkan bahwa empat sampel negatif dan sampel yang positif hanya sampai positif dua. Hasil pengujan isolasi bakteri menunjukkan adanya pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli. Sampel pada uji CMT positif tidak selalu menunjukkan adanya bakteri, begitu juga sampel yang dilakukan uji CMT dengan hasil negatif, terdapat pertumbuhan bakteri. Pengujian tersebut penting untuk dilakukan untuk Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit. Peternak di bendul merisi Surabaya harus menerapkan prinsif aseptis dan menggunakan desinfektan pada kandang


Keywords


mastitis, subklinis, CMT, sapi perah

Full Text:

PDF

References


BPS (2013). Data Statistik Kependudukan. Badan Pusat Statistik Kota Padangsidempuan.

Afrilia, T. F. W., Faradila, R., Shofi, A. R., & Arifianto, A. D. (2021). Deteksi mastitis subklinis pada peternakan sapi perah di wilayah kanigoro, Blitar. VITEK : Bidang Kedokteran Hewan, 11(2), 71–73. https://doi.org/10.30742/jv.v11i2.79

Argaw, A. (2016). Review on Epidemiology of Clinical and Subclinical Mastitis on Dairy Cows. Food Science and Quality Management, 52, 2224–6088.

Ezzat Alnakip, M., Quintela-Baluja, M., Böhme, K., Fernández-No, I., Caamaño-Antelo, S., Calo-Mata, P., & Barros-Velázquez, J. (2014). The Immunology of Mammary Gland of Dairy Ruminants between Healthy and Inflammatory Conditions. Journal of Veterinary Medicine, 2014, 1–31. https://doi.org/10.1155/2014/659801

Gianneechini, R., Concha, C., Rivero, R., Delucci, I., & Moreno López, J. (2002). Occurrence of clinical and sub-clinical mastitis in dairy herds in the west littoral region in Uruguay. Acta Veterinaria Scandinavica, 43(4), 221–230. https://doi.org/10.1186/1751-0147-43-221

Hiitiö, H., Vakkamäki, J., Simojoki, H., Autio, T., Junnila, J., Pelkonen, S., & Pyörälä, S. (2017). Prevalence of subclinical mastitis in Finnish dairy cows: Changes during recent decades and impact of cow and herd factors. Acta Veterinaria Scandinavica, 59(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s13028-017-0288-x

Ningrum, I. P., Soeharsono, S., Wibawati, P. A., Dhamayanti, Y., & Yunita, M. N. (2022). The Risk Factor of Subclinical Mastitis Incident in Dairy Cattle in KPSP Ijen Makmur, Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner, 5(1), 48–53. https://doi.org/10.20473/jmv.vol5.iss1.2022.48-53

Nurhayati, I. S., & Martindah, E. (2015). Controlling Subclinical Mastitis by Antibiotic Application during Dry Period of Dairy Cow. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 25(2), 65–74. https://doi.org/10.14334/wartazoa.v25i2.1143

Pisestyani. (2017). Perlakuan Celup Puting setelah Pemerahan terhadap Keberadaan Bakteri Patogen, Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, dan E. coli pada Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis di Peternakan KUNAK Bogor Teat Dipping Treatment after Milking Process to The Presence of Pathogenic Bacteria, Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, and E. coli in Dairy Cattle with positive Subclinical Mastitis at Kunak Bogor. 35(1).

Priono, D., Kusumanti, E., & Wahyu Harjanti, D. (2016). Jumlah bakteri Staphylococcus aureus dan skor California Mastitis Test (CMT) pada susu kambing Peranakan Etawa akibat dipping ekstrak daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(1), 52–57. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2016.026.01.8

Qolbaini, E. N., Artika, I. M., & Safari, D. (2014). Detection of Subclinical Mastitis in Dairy Cows using California Mastitis Test and Udder Pathogen. Current Biochemistry, 1(2), 66–70. https://doi.org/10.29244/cb.1.2.66-70

Tamur, Y. K. (2020). Profil Mikrobiologis dan Deteksi Mastitis dengan California Mastitis Test di Peternakan Sapi Perah Novisiat Claretian Benlutu. Jas, 5(4), 70–72. https://doi.org/10.32938/ja.v5i4.757

Tribun News. Peternak Sapi Bendul Merisi Kian Habis [Diunduh pada 2021 Juli 21]. Tersedia pada : https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1083




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i7.2621-2627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.