EDUKASI STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA BONTO MATINGGI

Nur Ulmy Mahmud, Ayu Puspitasari, Indah Syamsuddin

Abstract


Sanitasi adalah aspek kesehatan lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Kondisi sanitasi yang buruk akan berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan, mulai dari penurunan kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kasus diare, dan munculnya beberapa penyakit yang memiliki angka kesakitan yang tinggi dan berpotensi kematian, terutama jika penanganannya terlambat. Permasalahan yang  terjadi di Desa Bonto Matinggi adalah rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak BABS bagi kesehatan seperti penyakit infeksi (diare) yang dapat menimbulkan malnutrisi serta menghambat pertumbuhan bayi sehingga masih kurangnya masyarakat yang memiliki jamban yang didukung oleh tingkat penghasilan ekonomi keluarga masih sangat rendah sehingga masyarakat tidak memiliki dana lebih untuk membuat jamban yang sehat. Tujuan dari pengabdian ini agar masyarakat di Desa Bonto Matinggi Stop BABS.  Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai dampak BABS bagi Kesehatan sebesar 58,3% serta bahaya penyakit diare yang dapat menimbulkan malnutrisi dan dapat menghambat pertumbuhan bayi juga terjadi peningkatan sebesar 55,2% sehingga diharapkan setelah kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih memahami bahaya BABS. Serta dengan adanya demonstrasi pengelolaan pembuatan jamban sehat dengan low budget dapat memotifasi masyarakat untuk bisa memiliki jamban yang layak sehingga masyarakat Desa Bonto Matinggi bisa 100% Stop BABS


Keywords


Stop BABS, Jamban, Low budget

Full Text:

PDF

References


Amaliah, Siti. 2008. “Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Faktor Budaya Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.” In Jurnal Unimus, 91–97. Semarang. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/52.

Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Kementerian Kesehatan. 2022. Status Gizi SSGI 2022.

Iskandar, Iwan, Hevi Horiza, and Mutia Yuhesti. 2022. “Penyediaan Jamban Sehat Menuju Masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan Di Rt 06 Desa Pengudang Kabupaten Bintan Tahun 2022.” Communnity Development Journal 3 (3): 1367–70.

https://doi.org/https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.7640.

Ningsih, Nining Ade, Muhammad Rifai, Kasmawati Tahir, and Surya Syarifuddin. 2022. “Edukasi Stop Babs (Buang Air Besar Sembarangan) Dan Ctps (Cuci Tangan Pakai Sabun).” SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 6 (4): 2021. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10463.

Nurhijriah, Suci, Siti Patimah, Rezki Aulia Yusuf, Peminatan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Peminatan Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, and Universitas Muslim Indonesia. 2022. “Distribusi Spasial Faktor Determinan Kejadian Diare Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Turikale.” Window of Public Health Journal 3 (1): 1922–27.

Sayati, Dewi. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas 23 Ilir Palembang Tahun 2018.” Jurnal ’Aisyiyah Medika 2 (1). https://doi.org/10.36729/jam.v2i1.890.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i10.3490-3497

Refbacks

  • There are currently no refbacks.