PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JENGKOL SEBAGAI PESTISIDA ALAMI DI DESA LAPANG KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT

Agustinur Agustinur, Sumeinika Fitria Lizmah, Vina Maulidia, Evi Julianita Harahap, Putri Mustika Sari, Dewi Fithria

Abstract


Kulit jengkol merupakan salah satu limbah pertanian yang menjadi permasalahan di lingkungan masyarakat. Penumpukan limbah kulit jengkol dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena dapat menghasilkan aroma dan bau yang tidak sedap. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, limbah kulit jengkol dapat diolah menjadi pupuk kompos dan pestisida nabati.  Namun informasi ini masih minim diketahui oleh masyarakat, terutama masyarakat di Kabupaten Aceh Barat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Oleh sebab itu dilakukan sosialisasi untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah kulit jengkol tersebut. Kegiatan ini dilakukan di  Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Sasaran peserta kegiatan adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Desa Lapang. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal.Tim Pelaksana memberikan informasi dan penyuluhan bagi masyarakat serta menampilkan contoh pengolahan limbah kulit jengkol yang sudah jadi serta cara aplikasinya melalui audio visual. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar serta disambut antusias oleh masyarakat. Setelah mendengarkan pemaparan materi, masyarakat menjadi lebih paham mengenai pentingnya pengelolaan limbah pertanian untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.


Keywords


Limbah pertanian, Kulit Jengkol, Pestisida Alami

Full Text:

PDF

References


Alfauzi, R.A., L. Hartati, T.P. Rahayu dan N. Hidayah. 2022. Ekstraksi Senyawa Bioaktif Kulit Jengol (Archidendron jiringa) dengan Kosentrasi Pelarut Metanol Berbeda Sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. 20 (3): 95-103.

Darmawan, A dan E. Pasandaran. 2000. Dinamics of Vegetable Production, Distribution and Consumption in Indonesia. Asia Vegetable Research and Development Centre Publication. No. 00-489: 139-173.

Gusnidar, Yulnafatmaita dan R. Nofianti. 2011. Pengaruh Kompos Asal Kulit Jengkol (Phitecolobium jiringa (Jack) Prein ex King) Terhadap Ciri Kimia Tanah Saah dan Produksi Tanaman Padi. J. Solum. 8 (2): 58-69.

Simbolon, M.S, S.F Sitepu dan Mukhtar. 2017. Pengaruh Kulit Buah Jengkol (Phitecellobium lobatum (Jack) Prain) terhadap Tigkat Konsumsi Makan Tikus Sawah (Rattus argentiventer (Rob & Kloss) di Laoratorium. Jurnal Online Agroekotekologi. 5 (2): 444 – 453.

Sinaga, I, Rosliana dan Rianto. 2018. Uji Toksisitas (LC50 – 24 Jam) Ektrak Kulit Jengkol (Phitecellobium jiringa) Terhadap Larva Udang Artemia salina Leach. Jurnal Biosains. 4 (2): 96 -101.

Simorangkir, M., Riayati, Idramsa dan F.T.M. Panggabean. 2016. Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Peternakan Sebagai Kompos dan Pestisida Alami. Jurnal Pengabdian Unimed. 23 (1): 21-24.

Simatupang, L., J.Purba dan Sabani. 2015. Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol Menjadi Insektisida Organik Bagi Petani Tradisional di Desa Silebo-lebo Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 21 (79): 65-72.

Suryaningsih, E. dan A.W.W. Hadisoeganda. 2007. Pengendalian Hama dan Penyakit Penting Cabai dengan Pestisida Biorasional. Jurnal Hortikultura. 17 (3): 261-269.

Meilin, A. 2014. Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementeriuan Pertanian. Jambi.

Wartono, Mazmir dan F. Aryani. 2021. Analisis Fitokimia dan aktivitas Anioksidan pada Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium jiringan). Buletin Poltanesa. 22 (1): 80-85.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i8.2806-2810

Refbacks

  • There are currently no refbacks.