EDUKASI PERILAKU CUCI TANGAN ENAM LANGKAH PADA ANAK USIA SEKOLAH DALAM UPAYA MENURUNKAN RESIKO DIARE DI SDIT HARUNIYAH KOTA PONTIANAK
Abstract
Penyebab utama mortalitas dan morbilitas anak yang harus mendapat perhatian khusus adalah penyakit diare karena masuk ke dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak usia sekolah di lingkungan SDIT Haruniyah sebagai upaya menurunkan resiko diare. Kegiatan program pengabdian masyarakat ini dengan menggunakan metode edukasi simulasi cuci tangan kepada anak sekolah yang dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan pengabdian menggunakan kuesioner. Perubahan signifikan terjadi dalam hal ini. Dari hasil jawaban kuisioner 60 siswa – siswi dikategorikan baik sebesar 55% pada sebelum di edukasi dan dinyatakan kurang sebanyak 55%, sedangkan untuk pengetahuan sesudah edukasi dikategorikan baik sebesar 83,33%. Kesimpulan kebiasaan mencuci tangan siswa Sebagian besar sudah. Perlu adanya optimalisasi peran guru sehingga kebiasaan mencuci tangan dapat diterapkan dilingkungan sekolah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Infodatin Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Nurhidayah, I., Mediani, H. S., & Mardhiyah, A. (2018). Pemberdayaan Guru Sekolah dalam Deteksi Dini Tuberkulosis pada Anak Sekolah. Media Karya Kesehatan, 1(2).
Purwandari, R., & Ardiana, A. (2015). Hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan, 4(2).
Sugiyono (2017) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v6i8.2711-2716
Refbacks
- There are currently no refbacks.