PENAMBAHAN DAUN CENGKODOK (Melastoma malabathricum L) SEBAGAI ANTI JAMUR PADA PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH

Mahwar Qurbaniah, Nurdianti Awaliyah

Abstract


Minyak jelantah yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan sebagai sabun. Namun karena sifat minyak jelantah yang telah rusak, maka sabun dari minyak jelantah juga mudah dihinggapi jamur. Penambahan ekstrak daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) sebagai anti jamur diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak penambahan daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) dapat menghilangkan jamur pada sabun dari minyak jelantah  dan berapakah jumlah ekstrak daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) yang dibutuhkan agar sabun dari minyak jelantah terbebas dari jamur. Metode pada penelitian pengaruh penambahan ektraks daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Tahapan yang dilakukan adalah persiapan alat dan bahan, penjernihan minyak jelantah, pembuatan ekstrak daun Cengkodok, pembuatan sabun dari minyak jelantah, uji organoleptik sabun dari minyak jelantah serta pengamatan variasi lama penyimpanan sabun dari minyak jelantah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Cengkodok. Pada penelitian ini juga membuat sabun dari minyak goreng sebagai pembanding. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun cengkodok berpengaruh terhadap pencegahan jamur pada sabun minyak jelantah.


Keywords


Cengkodok (Melastoma malabathricum.L), unused used cooking oil, soap

Full Text:

PDF

References


Anonim. 2006. Formalin bukan Formalitas. CP Buletin Service No.73 Tahun VII Januari 2006. Jakarta.

BPS (2013). Data Statistik Kependudukan. Badan Pusat Statistik Kota Padangsidempuan.

Cahyadi, W. 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Eka, R. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher.

Depdiknas. 2002. Sains. Jakarta: Pusat Kurikulum, BalitbangDepdiknas.

Putra, H. P dan Yebi, Y. 2010. Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol. 2 No. 1.

Sukardi. 2004. Metodologi Pengabdian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Akim, MHD. 2013. Efektivitas Hand Sanitizer Dibanding Mencuci Tangan Memakai Sabun Dalam Menjaga Kebersihan Tangan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012.Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalimunthe, A. N. 2008. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat.Pasca sarjana teknik kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Djauhariya, E., dan Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta: Seri Agrisehat. Hal. 74-75.

Gholib, Djaenudin, 2009, Uji Daya Hambat Daun Senggani (Melastoma Malabathricum L) terhadap Trichophyton mentagrophytees dan Candida albicans, Berita Biologi : Jurnal Ilmu-ilmu Hayati, LIPI, Vol 9 No.5

Hariyadi, 2014, Mengenal Minyak sawit dengan Beberapa Karakter Unggulannya, GAPKI (Gabungan Pengusahan Minyak Sawit Indonesia), Jakarta

Kapitan, B.O. 2013. Analisis Kandungan Asam Lemak Trans (Trans Fat) Dalam Minyak Bekas Penggorengan Jajanan Di Pinggir Jalan Kota Kupang, Jurnal Kimiaterapan 1 (1), 17-31.

Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit UI Press. Jakarta.

Lestari, P. P., 2010. Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah pada Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair. Medan: Thesis diajukan pada Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Lipoeto, E. 2011. Synthesis of Biodiesel via Acid Catalysis. Ind. Eng. Chem. Research, 44(14), 5353-5363.

Purwandari, Retno dkk. 2013. Hubungan Antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Insiden Diare Pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan, ISSN:2086- 3071

Retnaningtyas, E., dan Mulyani, S. (2008). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol dan Fraksi nHeksan: Kloroform: Asam Asetat (7:2:2) dari Daun Melastoma Candidum D. Don terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi. Di dalam: Teknologi Informatika dalam Mendukung Perkembangan Research dan Pembelajaran Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP. Surakarta: LPPM UNS

Rachmawati, F. J. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia”. Vol.5. No. 1

Simanjuntak, R. (2008). Demam Typoid. Cermin Dunia Kedokteran, 3 (52- 53). Sudarmono, P. (2010) Kebijakan pemakaian Antibiotika dalam kaitannya dengan Resistensi Kuman. Majalah Kedokteran Indonesia, 22 (21-32).

Sari, Nur Maulida dkk, 2011, Aktivitas Antibakteri dan Fitokimia dari Daun Tumbuhan Karamunting (Melastoma Malabathricum), Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIV, Universitas Gajahmada Yogyakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Van Valkenburg, J. L. C. H., and Bunyapraphatsara, N. (2002). Medicinal and Poisonous Plants 2. J. Plant Resources Of South East Asia, 12(2), 365-366.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/eksakta.v6i2.162-170

Article Metrics

Abstract view : 1592 times
PDF - 726 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.