PENGGUNAAN GADGET TERHADAP HAFALAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TAHUN 2020 SEKECAMATAN BATANG ANGKOLA DAN ANGKOLA MUARATAIS KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Harun Arrasyd, Adek Kholijah Siregar, Pranjono Pranjono

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi dengan seiring perkembangan zaman, manusia tidak terlepas dengan namanya gadget yang merupakan kebutuhan bagi setiap individu, sedangkan bagi sebahagian santri penghafal al-Qur’an di pondok pesantren, memakai gadget masih dilarang walaupun sebahagian sudah tetap memakainya, baik dirumah bahkan ada yang masih sembunyi-sembunyi dipondok pesantren, sedangkan gadget sudah memiliki aplikasi-aplikasi atau video dari imam atau ustadz yang terkenal yang membantu hafalan al-Qur’an dan memperbaiki bacaan santri dipondok pesantren. Pada dasarnya memakai gadget untuk hafalan al-Qur’an santri sangat membantu, asalkan dikontrol dengan baik oleh orang tua, guru dipondok pesantren, yang terpenting menanamkan kesadaran pada diri setiap santri yang menghafal al-Qur’an pentingnya memfilter atau memilih yang positif dan menjauhi yang bersifat negatif pada gadget, sehingga hafalan al-Qur’an santri tetap terpelihara dengan baik. Penelitian ini terfokus bagaimana penggunaan gadget terhadap hafalan santri di pondok pesantren tahun 2020 di Batang Angkola dan Angkola Muaratai, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget bagi hafalan santri dipondok pesantren sangat membantu, dikarenakan lebih mudah untuk membawanya apalagi kalau dalam keadaan musafir (perjalanan), Bisa mendengarkan para imam-imam besar/hafidz dan hafidzah bersekala nasioal, lebih memotivasi dengan adanya video-video yang bersifat edukasi dalam menghafal, lebih mudah untuk memuraja’ahnya atau mengulangnya apalagi bagi santriwati yang sedang berhalangan, lebih mudah menghafalnya karena bisa merekam hafalannya dan mengulang-ulang kembali terlebih sebelum tidur, lebih mudah melihat daftar surah dan lebih simpel. Tetapi masih ditemukan dampak negatifnya,yaitu sering lalai dalam membagi waktu, termasuk shalatnya dan mengulang hafalannya, kecanduan, suka main game, facebook, Bisa merusak dan membahayakan matanya, ekonominya lebih boros karena untuk membeli paket data. Jadi dapat dipahami bahwa penggunaan gadget dalam hafalan al-Qur’an santri dipondok pesantren sangat dibutuhkan terlebih santri harus bisa menyesuaikan diri dan mampu bersaing diera modren ini, dengan catatan komponen pendidikan harus bekerja sama untuk mengontrolnya, seperti orang tua, guru di pondok pesantren, sekolah, masyarakat terutama pemerintah Indonesia.

Keywords


gadget, hafalan al-Qur’an, santri, pondok pesantren

References


Supriyanto, 2006, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: Ghalia Indonesia Printing, hal. 2

Wahyu Novitasari dan Nurul Khotimah, 2016, Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interksi Sosial Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal PAUD Teratai. Volume 05 Nomor 03 Tahun hal, 182-186.

Siti Musdah Mulia, 2013, Karakter Manusia Indonesia, Bandung: Nuansa Cendikia.114

Fuad Abdul Aziz, Harits bin Zaidan, 2009, Panduan Etika Muslim, Surabaya: Pustaka Elba.

Ramayulis, 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, hal. 291.

Agus Ulinuha, 2016, Islam dan IPTEKS, Surakarta: LPPIK Muhammadiyah University press, hal. Iii

Dale F.Eickelman DKK, 2010, Al-Qur’an Sains dan Ilmu Sosial, Yogyakarta: Elsaq pRess, hal. 118

Hakim Muda Harahap, 2014, Rahasia al-Qur’an, Jogjakarta: Darul Hikmah, hal. 5

Bambang Pranomo, 2009. Paradikma Baru dalam Kajian Islam Jawa, Pustaka Alvabet

Ahmad Muchammad Masrur, 2012, Ahli Allah di Muka Bumi: Metode Menghafal al-Qur’an Pendekatan Praktis, Surabaya: Binar, hal.

Lisya Chairoaini Dan Subandi, 2010, Psikologi Santri Menghafal Al-Qur’an: Peran Regulasi Diri, Yogjakarta: Pustaka Belajar. hal. 1.

Tim Reviewer Mkd, 2014, Studi Al-Qur’an. Surabaya: Uin Sunan Ampel Press, 2014. hal. 4

Ahsin W. Alhafidz,1994, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara, 1994, hal. 35

Ash- Shaabuuniy, 1999, Muhammad Ali, Studi Ilmu Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia,hal.15

Mudzakir AS, 2011, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Jakarta: PT Pusaka Litera Antara Nusa, hal. 6

Amir Syarifudin,1997, Usul Fiqh Jilid 1. Jakarta: Pt Logos Wacana Ilmu, hal. 46

Muhammad Baqir Hakim, 2006, Ulumul Qur‟an. Jakarta: Huda, hal.3

Mujamil qomar, 2005, Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, Jakarta : Erlangga, hal. 16

M. Dian Nafi, dkk. 2007. Praksis Pembelajaran Pesantren, Insite For Training and Development, hal. 12

Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, 2005, Manajemen Pondok Pesantren, Diva Pustaka : Jakarta, hal. 89

Winarno Wing, 2009, Panduan Penggunaan Gadget, Jakarta : Rineka Cipta, hal. 24

Syaiful Bahri Djamarah, 2008, Psikologi Belajar. Jakarta, Reneka Cipta, hal.44

Baharuddin, 2010 Psikologi Pendidikan Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, hal.113

Abdul Qoyyum Bin Muhammad Bin Nashir As Sahabaini Dan Muhammad Taqiyul Islam Qaary, 2009. Keajaiban Hafalan, Bimbingan Bagi Yang Ingin Menghafal Al-Qur’an Jogjakarta: Pustaka Al Hura, hal.12

Abdul Aziz Abdul Rauf, 2004, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, Bandung: Pt Syamil Cipta Media, cet. 4, 49

Wiwi Alawiyah Wahid, 2013, Cara Cepat Menghafaal Al-Qur‟an. Jogjakarta: Diva Press. hal. 15

Ahsin Wijaya Al-Hafidz, 2008. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an. Jakarta: Amzah, hal. 1

Amjad Qosim, 2008, Hafal Al-Qur‟an dalam Sebulan, Solo: Qiblat Press, hal. 101

Ahmad Salim Badwilan, 2009. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an Jogyakarta: Diva Press. hal. 229-230

Dasrun Hidayat, 2012, Komunikasi Antar pribadi dan Medianya. Yogyakarta:Graha Ilmu, hal.197

Denis McQuail, 2011, Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta : Salemba Humanika, 2011. hal. 23




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/muaddib.v5i2.282-292

Article Metrics

Abstract view : 1171 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 2339 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.