PENYUCIAN JIWA DAN KEMATANGAN BERAGAMA: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM

Rihab Said Aqil

Abstract


Berbagai bentuk perilaku ketidakmatangan beragama kerap terlihat di kalangan umat beragama, terutama di Indonesia. Seperti fenomena klaim kebenaran, sikap eksklusif, prasangka, terorisme, bahkan pseudo-spiritualties. Sementara, esensi dan tujuan keberadaan agama terabaikan. Sebagai konsekuensinya, menghambat transformasi kepribadian, pertumbuhan spiritualitas, merugikan orang lain, serta melahirkan konflik di tengah kehidupan masyarakat Indonesia dan membahayakan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, menanggapi fenomena tersebut, penulis melihat perlunya mengkaji konsep kematangan dalam beragama. Penelitian ini menggunakan studi literatur yang bersumber dari pemikiran ilmuan psikologi konvensional dan ilmuan Muslim klasik yang relevan dengan topik studi ini. Penulis mengajukan konsep penyucian jiwa sebagai solusi fundamental untuk mencapai kematangan beragama dalam perspektif Islam. Penyucian jiwa terdiri dari proses tahalli, takhalli dan yang tertinggi adalah tajalli. Para pemeluk agama dalam teori Al Ghazali terbagi dalam tiga peringkat yang dapat melaksanakan ajaran agamanya dengan benar sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Yaitu, iman orang awam, iman para Ulama atau Cendekiawan dan iman para Sufi. Karena pada intinya, esensi beragama adalah ketulusan niat menghamba kepada Allah swt semata, ketakwaan dan kepemilikan kemuliaan-kemuliaan yang berefek pada perilaku keseharian dan hubungan sosial.


Keywords


Religion, Psikologi Manusia beragama; Kematangan Beragama; Penyucian Jiwa.

Full Text:

PDF

References


Al Jailani, ‘Abdul Qodir. (2013). Sirrul Asrar wa Madzhar Al Anwar. Diterjemahkan oleh Zenze Zaenal Abidin. Salima: Ciputat.

Al Ghazali. (2012). Keajaiban-Keajaiban Hati. diterjemahkan oleh Muhammad Bagir. Karisma: Bandung.

Muhammad Al Hijaz. (1986). Bidayah Al Hidayah Li hujjah Al Islam Abi Hamid Al Ghazali. Darul Turath Al ‘Arabi, hal. 17.

Ardipandanto, Aryojati (2020). Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme the Impact of Identity Politics on President Election 2019. Populism Perspective Politica, 11 (1). 10.22212/jp.v11i1.1582

Down, E. Thomas & Nielsen, Lars Steven. (2006). The Psychologies in Religion: Working with The Religious Client. New York: Springer Publishing Company.

Fuller, Andrew R. (1994). Psychology and Religion: Eight Points of View. London: Rowman and Littlefield Publishers Inc

Francis, Leslie. (2009). Personality and Religious Maturity. Pastoral Psychology, 57 (5-6).

Hood JR, Ralph W. (2009). The Psychology of Religion. New York: The Guilford Press.

Ismail, Roni. (2012). Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama). Religi, VII, (1), 1-12

James, William, (2015). The Varieties of Religious Experience: Pengalaman-pengalaman Religius, diterjemahkan oleh Lutfi Ansari. Yogyakarta: IrCisod.

Kamaruddin, Rahmat, (2012). Pengertian Agama. Penaraka.com. http://www.penaraka.com/2012/04/pengertian-agama.html, diunduh pada hari Rabu, tanggal 31 Agustus 2022.

Su’ad, Hakim. (1981). Al Mu’jam Al Sufiyyah. Lebanon: Danrah Lithaba’ah wa Al Nasyr.

Webster, Merriam. 2004. Merriam Webster’s Collegiate Dictionary. United States of America: Merriam Webster Incorporated

Nasr, Sayyed Hossain. (2000). Ideals and Realities of Islam. Chicago: ABC International Group, Inc.

Paloutizian, Reymond F. (2005). Handbook of The Psychology of Religion and Spirituality. New York: The Guilford Press.

Tabanah, Badawi, Ihya ‘Ulum Al-din Li Imam Al- Al-Ghazali, Al-Juz’ Al-Thalith, Indonesia: Dar Al Ihya Al-Kutub Al ‘Arabiyah, T.t.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/muaddib.v8i2.265-271

Article Metrics

Abstract view : 205 times
PDF - 154 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.