RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) DENGAN BERBAGAI INTERVAL PENYIRAMAN DAN DOSIS BIOSLURRY YANG BERBEDA

Muhammad Yusuf Fajri, Sumarsono Sumarsono, Sutarno Sutarno

Abstract


Tanaman kacang hijau sebagai tanaman pangan yang seringkali difungsikan sebagai tanaman sela dalam pola penanaman padi pada sawah tadah hujan. Kondisi kering musim kemarau saat penanaman kacang hijau membutuhkan perhitungan kebutuhan air bagi tanaman untuk tetap mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Pupuk organik cair seperti bioslurry dapat dimanfaatkan sebagai peningkat ketersediaan hara bagi tanaman dalam pertumbuhannya tanpa memberikan efek samping buruk pada lingkungan serta degradasi lahan sawah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interval penyiraman dan dosis terbaik dalam menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L. var. Vima-3) yang tinggi. Penelitian dilakukan di greenhouse dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro pada Maret – Mei 2022. Rancangan percobaan menggunakan faktorial 3 x 4 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 ulangan. Faktor pertama yaitu interval penyiraman (1 hari, 2 hari, dan 4 hari). Faktor kedua yaitu pemberian pupuk bioslurry cair (0 L/ha, 300 L/ha, 900 L/ha, 1500 L/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali berat kering akar. Pemberian pupuk bioslurry cair berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali indeks panen, berat kering akar, dan nisbah tajuk akar. Pengaruh Interaksi menunjukkan bahwa antara perlakuan interval penyiraman 1 hari (I1) dan perlakuan dosis bioslurry cair 900 L/ha (P2) nyata (P<0,05) menghasilkan luas daun tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interval penyiraman 2 hari dengan dosis bioslurry cair 900 L/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau tertinggi.


Keywords


Kacang Hijau, Interval Penyiraman, Bioslurry, Organik, Pertumbuhan

References


Afif, T., D. Kastono, dan P. Yudon. 2014. Pengaruh macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek) di lahan pasir pantai Bugel, Kulon Progo. J. Vegetalika, 3 (3) : 78 – 88.

Al Hadi, B., dan I. M. Jamilah. 2019. Konsentrasi dan interval waktu aplikasi poc pomi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccarata. L.). J. Agroristek, 2 (2) : 28 – 34.

Anggraini, D. J., M. Inti, E. Nurhidayat, M. Nurhuda, A. M. Rokim, A. R. A. Rohmadan, , Nurmaliatik, Nurwito, I. R. Setyaningsih, N. C. Setiawan, Y. Wicaksana, N. Hidayat, S. Widata, dan Y. Maryani. 2021. kajian pengaruh macam pupuk organik dan frekuensi penyiraman terhadap serapan nitrogen tanaman kacang hijau (Vigna radiata L). J. Pertanian Agros, 23 (1) : 178 – 185.

Anugrahtama, P. C., S. Supriyanta, dan T. Taryono. 2020. Pembentukan bintil akar dan ketahanan beberapa aksesi kacang hijau (Vigna radiata L.) pada kondisi salin. J. Agrotechnology Innovation, 3 (1) : 20 – 27.

Arsyadmunir, A. 2016. Periode kritis kekeringan pada pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L.). J. Agrovigor, 9 (2) : 132 – 140.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Produksi tanaman pangan tahun 2018 – 2019 di Indonesia menurut komoditi: Kacang hijau. BPS. Indonesia.

Baroroh, A., P. Setyono, dan R. Setyaningsih. 2015. Analisis kandungan unsur hara makro dalam kompos dari serasah daun bambu dan limbah padat pabrik gula (blotong). J. Bioteknologi, 12 (2) : 46 – 51.

Desiana, N., dan Y. B. S. Heddy. 2018. Pengaruh interval waktu penyiraman terhadap rasio pembungaan dan pembentukan buah pada tanaman stroberi (Fragaria sp.). J. Produksi Tanaman, 6 (9) : 2270 – 2274.

Firdaus, L. N., S. Wulandari, dan G. D. Mulyeni. 2013. Pertumbuhan akar tanaman karet pada tanah bekas tambang bauksit dengan aplikasi bahan organik. J. Biogenesis, 10 (1) : 53 – 64.

Imran, A. N. 2017. Pengaruh berbagai media tanam dan pemberian konsentrasi pupuk organik cair (poc) bio-slurry terhadap produksi tanaman melon (Cucumis melo L.). J. Agrotan, 3 (1) : 18 – 31.

Karuniawan, A., R. Aulia, H. Maulana, D. Ustari, dan N. Rostini. 2020. Daya hasil dan indeks panen ubi jalar unggul baru berdaging kuning (Ipomoea batatas L.(Lam.)). J. Agro, 7 (1) : 24 – 31.

Kasim, N., F. Haring, B. Asis, dan A. R. Amin. 2021. Pertumbuhan dan produksi tiga varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai konsentrasi Bioslurry cair. J. Agrivigor, 12 (1) : 18 – 27.

Kinasih, P., D. Pangaribuan, M. S. Hadi, dan Y. C. Ginting. 2013. Pengaruh frekuensi penyemprotan dan konsentrasi pupuk organik cair pada pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). J. Agrotek Tropika, 1 (3) : 264 – 268.

Kurniasih, T. 2013. Keragaan beberapa varietas padi (Oryza spp) pada kondisi cekaman kekeringan dan salinitas. J. Ilmu Pertanian, 15 (1) : 49 – 58.

Lewu, L. D., dan Y. M. Killa. 2020. Keragaman perakaran, tajuk serta korelasi terhadap hasil kedelai pada berbagai kombinasi interval penyiraman dan dosis bahan organik. J. Pertanian Berkelanjutan, 8 (3) : 114 – 121.

Makmur, M., dan H.A. Karim. 2020. Pengaruh berbagai dosis poc hasil fermentasi biogas terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi arabika (Coffea arabica (L.) Lini S 795). J. Agricultural, 3 (2) : 220 – 228.

Margaretha, C., Y. Yafizham, K. F. Hidayat, dan A. Karyanto. 2015. Pengaruh kombinasi dosis pupuk anorganik dan pupuk slurry cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L). J. Agrotek Tropika, 3 (1) : 18 – 23.

Marsha, N. D., N. Aini, dan T. Sumarni. 2014. Pengaruh frekuensi dan volume pemberian air pada pertumbuhan tanaman Crotalaria mucronata Desv. J. Produksi Tanaman, 2 (8): 673 – 678.

Maryam, S. 2015. Potensi tempe kacang hijau (Vigna radiata L.) hasil fermentasi menggunakan inokulum tradisional sebagai pangan fungsional. J. Sains dan Teknologi, 4 (2) : 635 – 641.

Muis, A., D. Indradewa, dan J. Widada. 2013. Pengaruh inokulasi mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merrill) pada berbagai interval penyiraman. J. Vegetalika, 2 (2) : 7 – 20.