KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN PERSON-CENTERED THERAPY UNTUK MENINGKATKAN IDENTITAS DIRI

Gusti Rahayu, Mudjiran Mudjiran, Yeni Karneli

Sari


Pembentukan identitas diri merupakan hal yang sangat penting karena tugas perkembangan pada saat itu adalah menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada pada dirinya. Jika pembentukan identitas diri remaja terganggu maka akan mengakibatkan munculnya rasa takut, ketidakpastian, ketegangan, isolasi dan ketidaksanggupan dalam mengambil keputusan. Bantuan yang bisa diberikan konselor untuk meningkatkan identitas diri remaja adalah dengan memberikan layanan konseling individual dengan menggunakan pendekatan person-centered therapy. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literature yang menjabarkan secara terperinci kebermaknaan konseling individual dengan pendekatan person-centered therapy untuk meningkatkan identitas diri.

Kata Kunci


reinforcement, keterampilan sosial; anak usia sekolah; modifikasi perilaku.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Berdibayeva, S., Garber, A., Ivanov, D., Satybaldina, N., Smatova, K., & Yelubayeva, M. (2016). Identity crisis’ resolution among psychological correction of deviant behavior of adolescents.Procedia - Social and Behavioral Sciences,217, 977–983.

Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.

Embun, B. (2012). Retrieved from Penelitian Kepustakaan.

Gunarsa, S. D. (2009). Dari anak sampai usia lanjut: bunga rampai psikologi perkembangan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Helaluddin & Syawal, S. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan. Jurnal UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/323535054_Psikoanalisis_Sigmund_Freud_dan_Implikasinya_dalam_Pendidikan

Huriati, N. H. (2016). Krisis identitas diri pada remaja. Sulesana, 10(1), 49–62. Jordán-Conde, Z., Mennecke, B., & Townsend, A. (2014). Late adolescent identity definition and intimate disclosure on Facebook. Computers in Human Behavior, 33, 356–366.

Lesmana, J., M. (2005). Dasar-dasar Konseling. Jakarta: UI-Press.

Monks, F. J. (2002). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Netrawati, Khairani, & Karneli, Y. (2018). Upaya Guru BK untuk Mengentaskan Masalah-masalah Perkembangan Remaja dengan Pendekatan Status Identitas Keberagamaan Remaja Akhir. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 2(1), 79 - 90.

Palmer, S. (2011). Konseling dan Psikoterapi (Cet. 1). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2001). Human Development. (9th Eds). Terjemahan oleh Brian Marwensaly. Boston: MsGraw-Hill.

Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. (2021). Landasan danArahKonseling Profesional: Konseling adalah Pendidikan. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.

Rogers, C. (1959). A Theory of Therapy, Personality and Interpersonal Relationships as Developed in the Client-Centered Framework, in (Ed.) S. Koch. Psychology: A Study of a Science. Vol. 3: Formulations of the Person and the Social Context. New York: McGraw Hill.

Santosa, H. (2013). Multimedia based program of personal-social counseling eradicate for adolescent risk sexual behavior. Proseding Kongres ABKIN, 256–268.

Soetjiningsih. (2004). Buku ajar: Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2023.v8i1.100-105

Article Metrics

Sari view : 4644 times
PDF - 2962 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling)
ISSN 2541-206X (online), ISSN 2548-4311 (print)
Email: ristekdik@um-tapsel.ac.id

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) is indexed by:

pkpp.png

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.