FENOMENA PENGGUNA ZAT ADIKTI INHALEN (LEM) DI INDONESIA

Nor Mita Ika Saputri, Khairul Amri, Husniah Ramadhani Pulungan, Ismail Rahmad Daulay, Ryan Wahyudi Siregar, Indah Sari, Renatha Lumban Tobing

Sari


Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran fenomena pengguna zat adiktif inhalen (Lem) di Indonesia. Perilaku menghisap lem merupakan perilaku yang tergolong menyimpang karena penggunaan zat adiktif dan psikotropika penggunaannya dilarang. Fenomena menghisap lem pada remaja di Indonesia cukup marak ditemukan. Di antaranya, banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang tersebut karena terbawa oleh teman sebayanya. Lem merupakan bahan perekat khusus yang digunakan untuk menempelkan sebuah benda ke media tertentu dengan tujuan yang berbeda-beda tergantung medianya. Penyalahgunaan zat inhalansia dan solven biasanya dilakukan anak usia 9-14 tahun. Metode yang digunakan adalah review sistematik sesuai dengan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Pencarian berfokus pada artikel jurnal tentang Pengguna Zat Adiktif Inhalen (Lem) yang menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang dipublikasi pada tahun 2013 sampai dengan 2023. Hasil penelusuran awal literatur didapatkan jurnal artikel sebanyak 1.472. Setelah melalui inklusi dan eksklusi, didapatkan 9 jurnal yang sesuai dengan kriteria penelitian untuk dilakukan review sistematik. Berdasarkan hasil penelitian systematic review faktor yang mendorong anak remaja menggunakan lem yaitu pengaruh teman sebaya, lingkungan, keluarga, dan ketersediaan serta keterjangkauan lem aibon. Peran afektif keluarga dapat membentuk persepsi dan sikap anak dalam menyikapi penyalahgunaan zat adiktif inhalan (lem), dengan cara memberikan pendidikan keagamaan, komunikasi, pendampingan, serta informasi dan edukasi. Dampak pemakaian Lem antara lain pengguna melakukan kebut-kebutan saat mengendarai sepeda motor, bolos sekolah, menggunakan kata-kata kasar terhadap orang yang lebih tua, dan membuat keributan di lingkungan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


APA. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders edition "DSM 5". Washinton DC: American Psychiatric Publishing. Washinton DC.

BNNK Garut. (2012). Bahaya menghirup lem.Diakses September 13, 2016 dari bnnkgarut.wordpress.com: https://bnnkgarut.wordpress.com/2012/06/17/bahaya-menghirup- lem/comment-page-1/.

Chaplin. (2009). Kamus lengkap psikologi (Edisi 1). Penerjemah, Kartono. Jakarta: Rajawali.

Chomariah, S. (2015). Perilaku menghisap lem pada anak remaja. Jurnal Fakultas Sosial Politik, 2, 1-11.

Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2006). Psikologi abnormal (Edisi 9). Jakarta: Rajawali.

Djafar, L., Paramata, Y., Hafid, W., & Ali, N. H. (2021). Penyalahgunaan Narkoba Inhalasi Pada Siswa Smpn 1 Limboto. 1(2), 179–188.

Erikson, E. H. (2002). Identitas diri, kebudayaan dan sejarah: Pemahaman dan tanggung jawab, bunga rampai II. Ladalero-Maumere-Flores: Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnol Jansen (LPBAJ).

Fajar Pendidikan. (2017). Penyalahgunaan narkotika, perlunya kepedulian orang tua. 28 Februari, hal. 24.

Fajar Pendidikan. (2017). Sulsel dalam pusaran narkoba. 28 Februari, hal. 4-5.

Gebrehiwet, Yimesghen, & Metwally. (2014). Glue sniffing and health hazards among street children: An Eritrean field Study. European Journal of Reaseach in Social Sciences, 2, 1-18.

Hurlock. (2016, September 01). Pengertian remaja. Diambil kembali dari belajarpsikologi.com: https://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja

Hidaya, N., Mardliyah, U., Sosiologi, P. S., Muhammadiyah, U., & Universitas, S. (n.d.). Dampak Penggunaan Lem Aibon pada Kalangan Anak dibawah Umur. 17–30.

Joewana, S. (1989). Gangguan penggunaan zat: Narkotika, alkohol, dan zat adiktif lain. Jakarta: PT. Gramedia.

Kartono, K. (1998). Patologi sosial (Edisi 2). Jakarta: Radja Grafindo Persada

Linanda, A., Widya, U., & Mahakam, G. (2019). Efektifitas Penegakan Hukum Terhadap Perilaku " Ngelem " Pada Anak Remaja Sebagai Pelaku Sekaligus Korban ( Self Victimizing ) Di Kawasan Kampung Zombie Kota Samarinda. February. https://doi.org/10.24903/yrs.v11i1.453

Moleong, L. J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto, A. (2018). Peran Keluarga dalam Mencegah Perilaku Menyimpang Yuly Yanty Horman Benidicta Mokalu.

Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi 11) (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Soenarjati., Priyanto, & Suripno. (2007). Kriminologi dan kenakalan remaja. Jakarta: Universitas Terbuka.

Susanti, I., & Handoyo, P. (2015). Perilaku masyarakat Karangmojo Plandaan, Jombang. Paradigma, 3, 1-6.

Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi. Jakarta: Erlangga.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2024.v9i1.126-132

Article Metrics

Sari view : 1209 times
PDF - 606 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling)
ISSN 2541-206X (online), ISSN 2548-4311 (print)
Email: ristekdik@um-tapsel.ac.id

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) is indexed by:

pkpp.png

Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.