KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KOMUNITAS DIFABEL

(1) * Zaqiah Salsabilla Mail (Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Singaperbangsa Karawang,, Indonesia)
(2) Mayasari Mayasari Mail (Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Singaperbangsa Karawang,, Indonesia)
(3) Zainal Abidin Mail (Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Singaperbangsa Karawang,, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Difabel merupakan sebuah kondisi dimana orang yang menyandangnnya memiliki keterbatasan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Kondisi seperti ini bisa dikarnakan bawaan lahir maupun akibat kecelakaan. Saat ini masyarakat mulai memperdulikan hak para difabel, salah satunya tempat kopi dengan konsep para  seluruh pekerjanya dari komunitas difabel. Tempat kopi tersebut bernamakan “Kopi Sunyiâ€. Para difabel diberi pelatihan untuk mampu membuat kopi, memasak, melayani pelanggan dan dibiasakan berinteraksi dengan orang banyak agar mereka nyaman dalam pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola pemberdayaan komunitas difabel, mengetahui simbol dan makna dari simbol yang digunakan oleh komunitas difabel. Teori yang digunakan interaksi simbolik karna menegaskan hubungan simbol dalam kegiatan interaksi. Metode yang digunakan metode kualitatif pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini Kopi Sunyi Bekasi sebuah tempat kopi yang mengusung konsep kesetaraan, semua karyawannya merupakan dari komunitas difabel, membuka harapan dan lapangan pekerjaan untuk komunitas difabel yang nantinya akan diperdayaan. Dalam kegiatan transaksi dan interaksi di Kopi Sunyi Bekasi terdapat beberapa simbol yang di lakukan oleh karyawan yaitu bahasa gestur tubuh atau bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan pengunjung. Contohnya ungkapan selamat datang dari para karyawan, pada saat ingin memesan minuman dan makanan, ucapan terimakasi, dan simbol – simbol yang digunakan untuk menunjang kegiatan komunikasi tersebut.


Keywords


Difabel, Pemberdayaan, Simbol

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jips.v9i8.2022.3092-3097
      

Article metrics

10.31604/jips.v9i8.2022.3092-3097 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Habib, M. A. F. (2021). Kajian Teoritis Pemberdayaan Masyarakat Dan Ekonomi Kreatif. Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(2), 106–134.

Khakamulloh, M., Mayasari, & Yusup, E. (2020). Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh. Jurnal Manajemen Komunikasi, 5(1), 96–116.

Kuswarno, P. D. E. (2008). Studi Etnografi Komunikasi Pada Anak Tuna Rungu.

Muhammad, Zainal Abidin, Y. T. (2021). pola komunikasi keagamaan pada komunitas khilafatul muslimin di Indonesia. 05(02), 149–161.

Ritonga, fadillah mursyid. (2017). Penggunaan Bahasa Verbal Dan Non Verbal Pada Pengurangan Ketidakpastian Dalam Berkomunikasi.

Setyowati, Y. (2019). Komunikasi Pemberdayaan sebagai Perspektif Baru Pengembangan Pendidikan Komunikasi Pembangunan di Indonesia. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 17(2), 188–199. https://doi.org/10.46937/17201926849


Refbacks

  • There are currently no refbacks.