*corresponding author
AbstractSebagian besar informasi tentang terorisme yang terjadi di Indonesia disajikan dalam bentuk berita langsung. Jenis berita ini pada dasarnya lebih mengutamakan aspek what, namun kurang mendukung ketersediaan informasi berjenis how dan why. Padahal, idealnya liputan seputar terorisme juga menjawab pertanyaan how dan why melalui sebuah liputan mendalam. Dari sisi teknis peliputan, berita jenis ini memang memerlukan rentang waktu persiapan yang lebih panjang, sehingga hal ini dianggap kurang strategis bagi reporter yang memenuhi kuota berita sejumlah media tertentu setiap harinya bahkan juga rating dan page views untuk berita daring. Tulisan ini akan membagi dua pembahasan mengenai relasi media dan terorisme serta amplifikasi pemberitaan terorisme melalui cross communication platform. Artinya, pemberitaan tidak lagi berdampak satu arah namun sudah dua arah dan kian interaktif. Perkembangan teknologi informasi turut merubah peta jurnalisme dan kebiasaan baru di ranah komunikasi. Medium internet yang dimoderasi oleh perangkat keras dan lunak menyumbang bentuk baru pemberitaan juga distribusi melalui media sosial beragam platform yang kian partisipatif, seperti pemakaian microblogging, aplikasi percakapan, dan juga beragam media sosial. Berita dihadirkan bukan lagi karena kebutuhan khalayak, namun apa yang diinginkan khalayak itu sendiri. Akibatnya, pemberitaan lepas dari persoalan inti terorisme itu. Keywordsmedia massa, media sosial, terorisme, teroris
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jips.v9i8.2022.2841-2851 |
Article metrics10.31604/jips.v9i8.2022.2841-2851 Abstract views : 0 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Adisaputra, A. (2008). Korban Kejahatan Terorisme: Ketika Negara Kurang Berperan. Jakarta: pada Program Pascasarjana, Departemen Kriminologi FISIP UI.
Altheide, D. L. (2007). The Mass Media and Terrorism. Discourse & Communication, 287-308.
Dana M. Janbek and Philip M. Seib. (2010). Global Terrorism and New Media: The Post-Al Qaeda Generation. Abingdon, UK: Routledge.
Giessmann, H. J. (2002). Media and the Public Sphere: Catalyst and Multiplier of Terorism?’ . Vol. 20 No. 3 2002. Media Asia Communication Quertely, 20.
Jenkins, H. (2008). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. New York: NYU Press.
Junaedi, F. (2010). Relasi Terorisme dan Media. Jurnal Aspikom, 15-25.
Kirsten E. Schulze dan Joseph Chinyong Liow. (2018). Making Jihadis, Waging Jihad: Transnational and Local Dimensions of The ISIS Phenomenon in Indonesia and Malaysia. Asean Security.
Laquer, W. (2003). No End to War: Terorism in the Twenty-First Century. New York: Continuum.
McNair, B. (1995). An Introduction to Political Communication. London: Routhledge.
McNair, B. (2011). An Introduction to Political Communication. New York: Routledge.
Mubarok. (2010). Stigmatisasi Pembeitaan Terorisme di Media Massa. Semarang: Tesis Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro.
Nissen, T. E. (2015). #TheWeaponizationOfSocialMedia: - @Characteristics_of_ Contemporary_Conflicts. Kopenhagen: Royal Danish Defense College.
Pamala L. Griset; Sue Mahan. (2003). Terrorism in Perspective. SAGE Publication.
Prajarto, N. (2004). Terorisme dan Media Massa: Debat Keterlibatan Media. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , 37-52.
Romli, K. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.
Ross, J. I. (2007). Deconstructing the terrorism–news media. Crime Media Culture, 215-225.
Schanzer, J. (2004, Oktober). Al-Qaeda's Armies: Middle East Affiliate Groups and the Next Generation of Terror. Retrieved November 12, 2020, from https://www.washingtoninstitute.org/:
https://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/al-qaedas-armies-middle-east-affiliate-groups-and-the-next-generation-of-te
Simon, J. D. (2013). Lone Wolf Terrorism: Understanding The Growing Threat. New York: Prometheus Book.
Sukarno, A. W. (2011, Maret). Dilema Peliputan Terorisme dan Pergeseran Pola Framing Berita Terorisme di Media Massa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14, 333-348. Retrieved Januari 2, 2021
Suwarna, B. (2009, Agustus 08). Terorisme dalam "Reality Show". Retrieved 1 7, 2021, from https://edukasi.kompas.com: https://edukasi.kompas.com/read/2009/08/16/05132264/~Oase~Cakrawala?page=all
Tapsell, r. (2019). Kuasa Media di Indonesia. (W. P. Utomo, Trans.) Tangerang Selatan, Banten: Marjin Kiri.
Udupa, S. (2009). Mediatised Terror: Terror in the Age of Media Explosion. New Delhi: Economic and Political Weekly.
Refbacks
- There are currently no refbacks.






Download