PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI PELABUHAN INTERNASIONAL (KIPI) MALOY UNTUK MENDUKUNG BLUE ECONOMY

(1) * Laurensius Laurensius Mail (Progam Studi Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, Indonesia)
(2) Masaji Faiz Dani Agus Setiani Mail (Progam Studi Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, Indonesia)
(3) Regil Kentaurus Harryes Mail (Progam Studi Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, Indonesia)
(4) Abdul Rivai Ras Mail (Progam Studi Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Pelabuhan Maloy merupakan pelabuhan yang terletak di Kalimantan Timur dan direncanakan berskala Internasional karena memiliki letak yang sangat strategis. Kawasan Industi Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy telah diproyeksikan dapat meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian Kalimantan Timur. Mengingat lokasi KIPI Maloy yang strategis yaitu terletak pada ALKI II dan Provinsi Ibu Kota Baru Indonesia maka pelabuhan ini juga dapat berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Penelitian terkait pengembangan terkait pengembangan Pelabuhan Maloy sebelumnya telah dilakukan. Namun, penelitian terkait perkembangan pembangunan Pelabuhan Maloy menjadi pelabuhan berskala internasional yang dikaitkan dengan potensi ekonomi di KIPI Maloy belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa deskriptif kualitatif dan triangulasi data untuk menguji keabsahan data. Sesuai dengan grand strategi pembangunan ekonomi Pemprov Kaltim, proyeksi kegiatan perekonomian KIPI Maloy mengarah pada pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan dengan mengembangkan industri eksisting (minyak bumi, pupuk, gas, crude palm oil (CPO) dan batubara) dan membangun industri berbasis pertanian dengan pendekatan skala ekonomi dan klaster. KIPI Maloy sebelumnya telah mengembangkan konsep green economy yang juga merupakan bentuk pembangunan keberlanjutan utamanya dalam sektor ekonomi. Produk dan jasa green economy cenderung lebih mahal karena membutuhkan banyak investasi sedangkan blue economy menggunakan konsep mempelajari cara kerja alam dan memanfaatkan potensi alam tanpa merusaknya. Blue economy direkomendasikan oleh peneliti perlu diterapkan sebagai bentuk pengalihan  pada konsumsi energi hijau, bersih, hasil daur ulang atau terbarukan.


Keywords


Blue Economy, KIPI Maloy, Pelabuhan, Pelindo IV.

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jips.v8i1.2021.69-83
      

Article metrics

10.31604/jips.v8i1.2021.69-83 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


BAPPENAS. (2014). KIPI Maloy. Global Green Growth Institute.

Humas Prov. Kaltim. (2016). Pelindo Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Maloy [Website Pemerintah]. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. https://kaltimprov.go.id/berita/pelindo-lanjutkan-pembangunan-pelabuhan-maloy

Pelindo IV. (2020). Pelindo: Pelabuhan Balikpapan [Map]. PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Balikpapan.

Putra, R. M. (2016). Studi Kebutuhan Infrastruktur Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (Kipi) Maloy Kabupaten Kutai Timur. Kurva S Jurnal Mahasiswa, Vol 2, No 2 (2016), 518–528.

Rangkuti, A. S., Iskandar, B. H., Kirbandoko, & Soeber, A. (2018). Alternatif Strategi Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung – Sumatera Utara. Albacore, 2(2), 229–238.

Saksono, H. (2013). Ekonomi Biru: Solusi Pembangunan Daerah Berciri Kepulauan Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurnal Bina Praja, 05(01), 01–12. https://doi.org/10.21787/JBP.05.2013.01-12

Saputra, P. H., & Tarigan, Z. J. H. (2014). Analisa Deskriptif Manajemen Persediaan pada PT Usman Sinar Bulan, Sidoarjo. AGORA, 2(2).

Satori, D., & Komariah, A. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta, 22.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.

Yahya, G. Y., & Gunawan, D. (2019). Strategy Of Indonesia Government To Mantains Palm Oil Market In India. Jurnal PIR, 4(1), 32–41.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.