Stigma Pada Perempuan Generasi Z dalam Penundaan Pernikahan

Fiandini Rista Sekarsari

Abstract


Stigma perempuan Generasi Z dalam penundaan pernikahan sering kali terdengar di kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan pernikahan dianggap sebagai hal yang penting karena sudah kodratnya untuk melahirkan dan melakukan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis beberapa stigma yang muncul pada perempuan Generasi Z dalam penundaan pernikahan mereka. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kemudian teori yang digunakan yakni teori stigma oleh Erving Goffman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stigma yang sering muncul yakni seperti “perawan tuaâ€, dianggap pilih – pilih dan tertalu mengejar duniawi. Padahal jika dilihat secara kenyataannya, perempuan Generasi Z dalam penelitian ini hanya menunda dan bukan menolak namun stigma yang diberikan begitu banyak. Selain itu penundaan pernikahan mereka juga didasarkan pada beberapa faktor seperti ingin mapan dulu, ingin melanjutkan penddikan dan ingin mengurus kedua orang tua terlebih dahulu sebelum nantinya saat menikah sudah ikut suami. Maka perlunya pandangan dan pengertian mengenai beberapa faktor pengaruh penundaan diatas agar hal ini menjadi hal yang wajar di era sekarang ini. Hal ini dikarenakan kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat pernikahan sudah tidak lagi menjadi prioritas utama tetapi harus mapan dahulu baru menikah

Keywords


Stigma, Penundaan Pernikahan, Generasi Z

Full Text:

PDF

References


Bukhari, N., & Riaz, M. (2023). Social-Cultural Stigmas and Encounters Faced by ‘ Still Unmarried ’ Women and Their Families. Journal of World Researches, 3(2), 10–11.

Frelians, P. P., & Astuti, R. A. V. (2024). Manajemen Komunikasi Stigma pada Perempuan Lajang. (1), 57–72. https://doi.org/10.24002/jik.v21i1.8790

Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the Management of Spoiled Identity. United Kingdom: Penguin Group.

Ichwan, E. Y., & Mukarramah, S. (2024). Pengaruh Media terhadap Pengetahuan tentang Persiapan Pernikahan dan Keluarga Berencana pada Remaja. 04(01), 126–134.

Intan, T., & Machdalena, S. (2021). Stigma Perempuan Lajang dan Perkawinan dalam Metropop 90 Hari Mencari Cinta Karya Ken Terate. ResearchGate, (June). https://doi.org/10.26499/mab.v15i1.448

Maskur, Jamil, A., & Sholihah. (2023). Memahami Filsafat Fenomenologi Edmund Husserl dan Implikasinya dalam Metode Penelitian. ResearchGate, 9(2), 50–57.

Panggabean, M. D., Simbolon, E. T., Tobing, R. L., Simbolon, W., & Sitorus, M. H. (2024). Persepsi Masyarakat Batak Toba terhadap Status Perempuan Lajang di Dusun Lumban Ratus Desa Pansur Napitu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2).

Rachmawati, T. S., & Rahmasari, D. (2024). Strategi Coping Remaja Akhir yang Mengalami Fatherless dalam Hidupnya Coping Strategies Late Adolescents Who Experience Fatherless in Their. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 11(01), 632–643.

Ramadhani, A., & Nindyati, A. D. (2022). Gambaran makna kerja bagi generasi z di jakarta. Inquiry : Jurnal Ilmiah Psikologi, 41–60.

Rehman, A., & Arooj, H. (2023). Social-Cultural Stigmas and Encounters Faced by ‘ Still Unmarried ’ Women and Their Families. 3(1).

Riska, H., & Khasanah, N. (2023). Faktor Yang Memengaruhi Fenomena Menunda Pernikahan Pada Generasi Z. Indonesia Health Issue, 2, 48–53.

Walby, S. (1990). Theorizing Patriarchy (1st ed.). United Kingdom: Basil Blackwell Ltd.




DOI: https://doi.org/10.31604/jim.v9i1.2025.381-388

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.