
(2) Ni Nyoman Dewi Pascarani

*corresponding author
AbstractPenelitian ini berangkat dari persoalan bagaimana LGBTQ mengkonsepkan diri mereka pada media baru. Pada penelitian ini kebaruan menjadi fokus dengan menggunakan teori konsep diri dari Johari Windows dan new media, serta queer teori dari Judith Butler. Selama ini, kajian dengan queer teori lebih banyak untuk membedah persoalan LGBT di dunia barat, namun masih jarang digunakan untuk membedah hegemoni media di dunia timur seperti negera kita. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode koleksi data observasi. Observasi pada beberapa konten Youtube, Twitter dan Instagram serta disertai dengan koleksi data melalui aktifitas wawancara dengan pemilik konten seperti Youtuber dan beberapa data dokumen. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Konsep diri yang dimiliki oleh kalangan LGBTQ sebagian besar adalah konsep diri terbuka dimana informasi mengenai diri mereka masing-masing juga diketahui oleh orang lain, karena mereka cenderung terbuka pada orang lain. Konsep diri terbuka ini cenderung dipengaruhi oleh persepsi sosial yang bersumber dari pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan orang lain khususnya dalam media sosial mereka
KeywordsSelf Concept; LGBTQ; Media Baru
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jim.v9i3.2025.1308-1315 |
Article metrics10.31604/jim.v9i3.2025.1308-1315 Abstract views : 28 | PDF views : 5 |
Cite |
Full Text![]() |
References
Ardi, Z., Yendi, F. M., & Ifdil, I. (2017). Students Attitude Towards LGBTQ; the Future Counselor Challenges. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(2), 74-79.
Butler, J. (1993). Gender trouble: Feminism and the subversion of ident and London.
Cavalcante, A. (2020). Tumbling into queer utopias and vortexes: Experiences of LGBTQ social media users on Tumblr. In LGBTQ Culture (pp. 77-97). Routledge.
Craig, S. L., & McInroy, L. (2014). You can form a part of yourself online: The influence of new media on identity development and coming out for LGBTQ youth. Journal of gay & lesbian mental health, 18(1), 95-109.
Craig, S. L., McInroy, L., McCready, L. T., & Alaggia, R. (2015). Media: A catalyst for resilience in lesbian, gay, bisexual, transgender, and queer youth. Journal of LGBT youth, 12(3), 254-275.
Edwards, K. M., & Sylaska, K. M. (2013). The perpetration of intimate partner violence among LGBTQ college youth: The role of minority stress. Journal of youth and adolescence, 42, 1721-1731.
Fox, J., & Ralston, R. (2016). Queer identity online: Informal learning and teaching experiences of LGBTQ individuals on social media. Computers in human behavior, 65, 635-642.
Hoon, C. Y. (2016). Religious aspirations among urban Christians in contemporary Indonesia. International Sociology, 31(4), 413-431.
Jauhariyah, W. (2016). Gender dan Seks dalam Konstruksi Sosial. Online),(Gender dan Seks dalam Konstruksi Sosial-Jurnal Perempuan diakses pada 08 Desember 2021).
Jowett, A. (2016). LGBTQ Psychology in a globalised world: Taking a stand against homophobia, transphobia and biphobia internationally. Psychology of Sexualities Review, 7(1), 2-9.
LPPM Universitas Udayana. Rencana Induk Penelitian Universitas Udayana Tahun 2017- 2021.https://lppm.unud.ac.id/wp-content/uploads/Buku-Rencana-Induk-Penelitian UNUD-2017-2021.pdf
Media Online: www.kominfo.go.id 23 Januari 2018
Moleong, L. J. (2016). Metodologi penelitian kualitatif (edisi revisi).
Nurudin, N. (2013). Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi. Komunikator, 5(2).
Silfia, H. (2017). Komunikasi Antarpribadi: Teori dan Praktik.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.