(2) * Dina Octavia
*corresponding author
AbstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan seks (sex education) dalam mempengaruhi intensi remaja melakukan hubungan seksual pranikah (premarital sex) di dunia perhotelan di Bali. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 100 remaja yang bekerja di berbagai hotel di Bali. Data dianalisis menggunakan metode regresi linier untuk mengukur pengaruh variabel-variabel pendidikan seks terhadap intensi melakukan hubungan seksual pranikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seks memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi remaja dalam melakukan hubungan seksual pranikah. Remaja yang mendapatkan pendidikan seks yang komprehensif menunjukkan intensi yang lebih rendah untuk melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan pendidikan seks atau mendapatkan pendidikan seks yang kurang memadai. Faktor-faktor seperti pengetahuan tentang kontrasepsi, kesadaran akan risiko kesehatan, dan nilai-nilai moral juga berperan penting dalam menentukan intensi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya implementasi program pendidikan seks yang komprehensif di lingkungan perhotelan untuk menekan intensi remaja melakukan hubungan seksual pranikah. Program-program tersebut harus mencakup informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan nilai-nilai moral untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan kesadaran yang diperlukan dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab terkait dengan perilaku seksual mereka. Kata kunci:Â Pendidikan Seks, Remaja, Hubungan Seksual Pranikah, Perhotelan |
DOIhttps://doi.org/10.31604/jim.v8i3.2024.1263-1270 |
Article metrics10.31604/jim.v8i3.2024.1263-1270 Abstract views : 294 | PDF views : 74 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Ajzen. (2005). Atitudes, Personality and Behavior (2 nd). Open University Press.
Alo, O., & Akinde, S. I. (2010). Premarital sexual activities in an urban society of Southwest- Nigeria. Journal of Medical Humanities and Social Studies of Science and Technology, 2(1), 1–16.
Ancok, D. dan F. N. (1992). Psikologi Islam. Pustaka Pelajar.
Arega, W. L., Zewale, T. A., & Bogale, K. A. (2019). Premarital sexual practice and associated factors among high school youths in Debretabor town, South Gondar zone, North West Ethiopia, 2017. BMC Research Notes, 12(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s13104-019-4348-3
Aulia, T. A. (2019). Sex education sejak kapan di butuhkan remaja ? BKKBN Aceh. https://aceh.bkkbn.go.id/?p=849
Bennett, L. R. (2001). Single women’s experiences of premarital pregnancy and induced abortion in Lombok, Eastern Indonesia. Reproductive Health Matters, 9(17), 37–43. https://doi.org/10.1016/S0968-8080(01)90006-0
BKKBN. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. https://www.bkkbn.go.id/
Chaplin, J. P. (2004). Kamus Lengkap Psikologi. PT. Raja Grafindo Persada.
Creswell, W. J., & Creswell, J. D. (2018). Research design: qualitative, quantitative and mixed methods approaches. SAGE Publications, Inc.
Davies, S. G. (2014). Surveilling sexuality in Indonesia. In Sex and sexualities in contemporary Indonesia. Routledge.
Finer, L. B. (2007). Trends in premarital sex in the United States, 1954-2003. Public Health Reports, 122(1), 73–78. https://doi.org/10.1177/003335490712200110
Furstenberg, F. F., Moore, K. A., & Peterson, J. L. (1985). Sex eduation and sexual experience among adolescents. American Journal of Public Health, 75(11), 1331–1332. https://doi.org/10.2105/AJPH.75.11.1331
Goldfarb, E. S., & Lieberman, L. D. (2021). Three decades of research: The case for comprehensive sex education. Journal of Adolescent Health, 68(1), 13–27. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2020.07.036
Grossman, J. M., Tracy, A. J., Charmaraman, L. ., Ceder, I. ., & Erkut, S. (2014). Protective effects of middle school comprehensive sex education with family involvement. Journal of School Health,.
Haryono, S. E., Anggareni, H., Muntomimah, S., & Iswahyudi, D. (2018). Impelementasi pendididkan sex pada anak usia dini di sekolah. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 3(1), 24. https://doi.org/10.33366/japi.v3i1.839
Holzner, B. M., & Oetomo, D. (2004). Youth, sexuality and sex education messages in Indonesia: Issues of desire and control. Reproductive Health Matters, 12(23), 40–49. https://doi.org/10.1016/S0968-8080(04)23122-6
Kementerian Kesehatan Indonesia. (2014). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 25 tahun 2014. https://www.kemkes.go.id/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.kemkes.go.id/
Kirby, D. (2002). The impact of schools and school programs upon adolescent sexual behavior. Journal of Sex Research, 39(1), 27–33. https://doi.org/10.1080/00224490209552116
Putri, A. (2019). Riset: 84 persen remaja indonesia belum mendapatkan pendidikan seks. Detikhealth.Com. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4629842/riset-84-persen-remaja-indonesia-belum-mendapatkan-pendidikan-seks
Rahman, A. A., Rahman, R. A., Ismail, S. B., Ibrahim, M. I., Ali, S. H., Salleh, H., & Muda, W. A. M. W. (2015). Factors associated with attitude toward premarital sexual activities among school-going adolescents in Kelantan, Malaysiap. Asia-Pacific Journal of Public Health, 27(2), NP1549–NP1556. https://doi.org/10.1177/1010539512449856
Santrock, J. W. (2011). Life-span development : Perkembangan masa hidup (13th ed.). Jakarta : Erlangga.
Shtarkshall, R. A., Santelli, J. S., & Hirsch, J. S. (2007). Sex education and sexual socialization: roles for educators and parents. Perspectives on Sexual and Reproductive Health, 39(2), 116–119. https://doi.org/10.1363/3911607
Stein, S., Kohut, T., & Dillenburger, K. (2018). The Importance of sexuality education for children with and without intellectual disabilities: what parents think. Sexuality and Disability, 36(2), 141–148. https://doi.org/10.1007/s11195-017-9513-9
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : PT Alfabet.
WHO. (2009). International guidelines on sexuality education: An evidence informed approach to effective sex, relationships and HIV/STI education. Conference Ready Version, 5, 4–8.
WHO. (2021). Regional director’s opening remarks at the summit of the regional directors of UN agencies. https://www.who.int/southeastasia/news/speeches/detail/regional-director-s-opening-remarks-at-the-summit-of-the-regional-directors-of-un-agencies
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.










Download