PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TEPIAN SUNGAI MELALUI INOVASI RUMAH PANGGUNG KOMUNAL SEBAGAI ARSITEKTUR SOSIAL ADAPTIF TERHADAP PASANG SURUT DAN PERUBAHAN IKLIM

(1) * Fetty Febriasti Bahar Mail (Universitas Jambi, Indonesia)
(2) Nurza Abi Abiyoga Mail (Universitas Jambi, Indonesia)
(3) Dila Oktarise Dwina Mail (Universitas Jambi, Indonesia)
(4) M. Nuklirullah Mail (Universitas Jambi, Indonesia)
(5) Diah Khairinnisa Mail (Universitas Jambi, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Permukiman tepian sungai di kawasan pasang surut Muaro Jambi menunjukkan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, khususnya akibat meningkatnya frekuensi genangan, degradasi lingkungan, serta keterbatasan infrastruktur hunian adaptif. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus menyebarluaskan konsep rumah panggung komunal sebagai bentuk arsitektur sosial yang mampu merespons dinamika kondisi hidrologi sekaligus mengakomodasi kebutuhan ruang bersama. Metode yang digunakan mengintegrasikan pendekatan partisipatif, kearifan lokal, dan prinsip desain adaptif-ekologis melalui dialog masyarakat, pameran desain, serta lokakarya kolaboratif. Hasil kegiatan berupa integrasi desain arsitektur dengan strategi adaptasi berbasis komunitas, yang menempatkan rumah panggung tidak semata sebagai solusi fisik, melainkan sebagai kerangka sosial-ekologis bagi ketahanan. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan pengetahuan dalam bidang arsitektur berkelanjutan dan adaptasi berbasis komunitas dengan menawarkan model replikasi yang memperkuat peran arsitektur sebagai instrumen transformatif dalam menghadapi tantangan iklim pada kawasan pesisir dan riparian yang rentan.


Keywords


social architecture; local wisdom; stilt house

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jpm.v8i11.4345-4350
      

Article metrics

Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Candrakirana, G. R., Siwalatri, N. K., & Wibowo, A. K. (2024). Komparasi ruang domestik pada rumah tradisional di Desa Gubugklakah Malang dan Desa Sidatapa Buleleng. ARSITEKTURA, 22(1), 131–140.

Ermadani, E., Bahar, F. F., Suryadri, H., Prabasari, I. G., & Alfernando, O. (2023). Pelatihan pembangunan rumah ramah lingkungan ditinjau dari aspek pemanfaatan cahaya alami di Desa Nyogan. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 7(1), 43–48.

Kumalasari, D., Nurdin, A., Bahar, F. F., Nuklirullah, M., & Jamal, N. (2024). Pembuatan hydram (hydraulic ram pump) berteknologi hydro power untuk mengaliri sawah tanpa listrik dan ramah lingkungan di Kelurahan Penyengat Rendah. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(11), 4493–4498.

Mustafa, M. (2024). Peran desain permukiman dalam membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Jurnal Cahaya Mandalika, 5(2), 587–600.

Nurhadi, Y. (2024, Maret 8). Banjir di Desa Pematang Jering berangsung surut, tersisa 1 dusun lagi yang masih terendam. JambiTV. Diakses 20 Mei 2025, dari https://jambitv.disway.id/read/5666/banjir-di-desa-pematang-jering-berangsung-surut-tersisa-1-dusun-lagi-yang-masih-terendam

Nursanty, E., Rusmiatmoko, D., & Widiantara, I. W. (2023). Mengungkap signifikansi arsitektur vernakular: Perspektif budaya, sosial, lingkungan, dan perilaku. Agora: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti, 21(2), 150–166.

Soni, P., Bahar, F. F., Salsabila, P., & Rahma, H. (2021). Natural daylighting performance at stilt house in Jambi City. Journal of Applied Science and Engineering, 25(1), 223–229.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.