
(2) Ibadu Rochman

(3) Fadilah Ismi Darwati

(4) Anis Desiariyani

*corresponding author
AbstractDaun beluntas (Pluchea indica L.) adalah salah satu sumber daya alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal di Desa Padi. Tanaman ini memiliki khasiat sebagai antibakteri dan antioksidan, namun pemanfaatannya di masyarakat terbatas pada penggunaan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menginisiasi pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok ibu-ibu PKK dan Karang Taruna, melalui inovasi pangan dengan mendiversifikasi olahan daun beluntas menjadi rempeyek. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan partisipatif, di mana masyarakat terlibat aktif dalam seluruh tahapan program dari mahasiswa KKN dari Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin. Kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berhasil menjadikan rempeyek beluntas sebagai salah satu oleh-oleh rempeyek dengan variasi lain. Selain itu rempeyek beluntas menjadi gagasan utama terciptanya desa rempeyek oleh kepala Desa Padi yang di legalkan. Dengan adanya program ini para peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi masyarakat untuk berwirausaha. Produk rempeyek beluntas yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi dan diterima baik oleh pasar lokal, sehingga berpotensi signifikan dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan mewujudkan kemandirian masyarakat. Inovasi ini tidak hanya mengubah stigma daun beluntas, tetapi juga menciptakan model pemberdayaan yang dapat direplikasi di wilayah lain
Keywordspemberdayaan masyarakat, inovasi pangan, daun beluntas, rempeyek
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jpm.v8i10.4043-4051 |
Article metricsAbstract views : 0 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text![]() |
References
Astiningtyas. (2003). Pemanfaatan Tepung Daun Beluntas (Pluchea indica Less.) dalam Pakan Komersial terhadap Pertambahan Berat Ayam Pedaging Jantan. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya.
Brillian, C. A., Astuti, S., Sartika, D., Suharyono, S., & Hidayati, S. (2023). Estimation of vegetable leather shelf life from a combination of beluntas leaves (Pluchea indica L.) and seaweed (Eucheuma cottonii). Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian, 28(1), 9-17.
Harianto, I. (2015). Pengaruh Konsentrasi Tepung Daun Beluntas (Pluchea Indica Less) Terhadap Sifat Fisikokimia, Organoleptik, dan Aktivitas Antioksidan pada Minuman. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Kristen Widyamandala Surabaya.
Khodaria. (2013). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Farmasi, 1(1), 1-10.
Lestari, D. (2017). Performa itik lokal (Anas platyrhyncos javanica) yang diberi tepung daun beluntas atau kenikir sebagai sumber pakan aditif. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Ternak, 5(1), 34-40.
Manu, R. (2013). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1-10.
Minhatun, N., & Tukiran. (2017). Uji antioksidan dan identifikasi senyawa aktif dari ekstrak kloroform daun tanaman beluntas (Pluchea indica L.). UNESA Journal of Chemistry, 6(2), 107–112.
Muhlisah, F. (2008). Tanaman Obat Keluarga. Penebar Swadaya.
Rasyid, A. U. M., & Amody, Z. (2020). Pengujian efektifitas formula gel ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) dengan variasi konsentrasi gelling agent sebagai kandidat sediaan anti jerawat. Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi dan Kesehatan, 6(2), 1-8.
Rochman, D. A., & Ernes, A. (2019). Karakteristik fisikokimia serbuk jamu daun beluntas (Pluchea indica L.). AGROMIX, 10(1), 58–66. doi:10.35891/agx.v10i1.1459
Rohimah, S., & Kurnia, T. (2021). Peningkatan ekonomi masyarakat melalui inovasi produk olahan keripik kulit singkong. ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 11–18.
Sinaga, E. M., Purwandari, V., & Wiratma, D. Y. (2020). Penyuluhan kepada masyarakat daun beluntas (Plucea indica Less.) berkhasiat sebagai pencegah bau badan. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2), 291–295.
Sio, A. K., Nahak, O. R., & Dethan, A. A. (2015). Perbandingan penggunaan dua jenis ransum terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi ransum dan konversi ransum ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 3(1), 8-14.
Supraptini, Y. (1997). Pengaruh Tepung Daun Beluntas dalam Ransum terhadap Pertambahan Berat Badan Ayam Pedaging Pada Periode Akhir Fase Starter. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya.
Syafitri, E. Y. (2015). Pemberian ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less) dan klorin terhadap massa kalsium dan massa protein daging pada ayam broiler. Animal Agriculture Journal, 4(1), 155-164.
Wibowo, W., & Hasana, A. R. (2024). Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pembuatan Kapsul Daun Beluntas RW 1 Di Kelurahan Sukoharjo Kec. Klojen Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 1(12), 3334–3340.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.