(2) * Chica Diana Marbun
*corresponding author
AbstractTujuan penelitian ini untuk menelusuri latarbelakang munculnya label Doli-doli Natangasan pada laki laki belum menikah usia dewasa etnis Batak Toba Kecamatan Sipoholon, menganalisis alasan laki laki dengan label Doli-doli Natangasan tetap tidak menikah usia dewasa etnis Batak Toba di Desa Lobusingkam Kecamatan Sipoholon dan menganalisis upaya yang dilakukan laki laki belum menikah usia dewasa dalam menanggapi label dari masyarakat etnis Bata Toba Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa label Doli-doli Natangasan adalah panggilan kepada laki laki belum menikah usia dewasa etnis Batak Toba. Latar belakang munculnya label Doli-doli Natangasan disesuaikan dengan umur laki laki yaitu diatas 40 tahun. Alasan laki laki dengan label Doli-doli Natangasan tetap tidak menikah usia dewasa meliputi gagal dalam percintaan, gagal menikah, kebanyakan bermain, adanya beban, tidak cocok ketika dijodohkan, belum menemukan pasangan yang dapat menerima dengan apa adanya, ketidakinginan menikah dengan orang semarga. Adapun upaya dalam menanggapi label dilakukan oleh laki laki yang menerima label dan juga keluarga yaitu tetap berkegiatan seperti biasanya, cuek, percaya kepada rencana Tuhan, fokus bekerja, berupaya mencari pasangan, orangtua mencarikan jodoh untuk anak (dijodohkan), rajin berdoa.
KeywordsLabeling, Laki-laki, Belum Menikah, Batak Toba, Doli-doli Natangasan
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jpm.v6i11.4224-4231 |
Article metricsAbstract views : 238 | PDF views : 533 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Ahmadi , D., & Hanum, A. N. (2005). Teori Penjulukan. Jurnal MediaTor, 6(2), 297-306.
Baiduri, R. (2015). Paradoks Perempuan Batak Toba: Suatu Penafsiran Hermeneutik Terhadap Karya Sastra Ende Siboru Tombaga. Jurnal Mimbar, 31(1), 51-60.
Jayanti, R. D., & Masykur, A. M. (2015). Pengambilan Keputusan Belum Menikah Pada Dewasa Awal. Jurnal Empati, 4(4), 250-254.
Listiyorini, E. (2020). Kebahagiaan Pria Dewasa yang Melajang. 1-79.
Mulyadi, L. (2017). Eksistensi dan Dinamika Perkembangan Hukum Adat Waris Bali dalam Putusan Pengadilan. Jakarta: Perpustakaan Nasional .
Mayangsari, P. d., & Prabowo, A. (2021). Kematangan emosi dan penyesuaian. Jurnal Cognicia, 9(2), 137-148.
Nadapdap, B. (2019). Pembagian Warisan Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus Masyarakat Batak Toba di Kota Pekanbaru). JOM FISIP, 6(2), 1-15.
Spradley, J. P. (2015). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Pratama, L. A., & Masykur, A. M. (2018). Interpretative Phenomenological Analysis Tentang Pengalaman Wanita. Jurnal Empati , 7(2), 351-360.
Wulandari, S. (2021). Latar Belakang Lambatnya laki laki Menikah Di Kecamatan Bilah Hulu. 1-97.
Yulia, R., Yusuarsono, & SM, A. E. (2016). Diskriminasi Pada Pria Bergaya Feminim. Proffesional FIS UNIVED, 3(1), 44-57.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.






Download