ISOLASI BAKTERI PATOGEN OPORTUNISTIK DARI TAMBAK UDANG SUMATERA UTARA

(1) * Yusnita Wahyuni Mail (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanui Selatan, Indonesia)
(2) It Jamilah Mail (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanui Selatan, Indonesia)
(3) Dwi Suryanto Mail (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanui Selatan, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Bakteri patogen oportunistik merupakan bakteri yang secara alami bukan berada di habitat suatu lingkungan tetapi masuk akibat tercemarnya lingkungan tersebut dengan limbah manusia. Keberadaan bakteri patogen oportunistik di tambak udang disebabkan karena tercemarnya air tambak oleh limbah industri maupun domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen oportunistik pada tambak udang di Sumatera Utara (Percut, Pantai Labu, Pantai Cermin). Bakteri patogen oportunistik diisolasi dari usus udang, sedimen dan air tambak udang dengan menggunakan media selektif/diferensial. Dari hasil isolasi ditemukan adanya bakteri Escherichia coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus sp. Jumlah tertinggi dari ketiga bakteri tersebut ditemukan pada sampel yang berasal dari daerah Percut.

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jap.v1i2.421
      

Article metrics

10.31604/jap.v1i2.421 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Astuti T. 2012. Studi kandungan bakteri Salmonella sp. pada minuman susu telur madu jahe (STMJ) di Taman Kota Damay Kecamatan Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo: FKM. Universitas Negeri Gorontalo. hlm. 8.

Darmayanti DHK, Ruyitno. 2009.

Dinamika bakteri indikator pencemaran di Perairan Estuari Cisadane. Oseanologi Limnologi Indones. 35: 273-290.

Harish RKS, Hatha AAM. 2003.

Prevalence of oportunistic shrimp farm adjoining Vambanadu lake, Kerala, India. Asian Fisheries Science. 16: 187-189.

Hatmanti ANR & Dewi J. 2009. Screening bakteri penghambat untuk bakteri penyebab penyakit pada budi daya ikan kerapu dari Perairan Banten dan Lampung. Makara Sains. 13: 81-83.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2009. Kelautan dan perikanan dalam angka. Jakarta Pusat Data Statistik dan Informasi. hlm. 28.

Kunarso DH. 1987. Beberapa catatan tentang bakteri Salmonella. J. Oseana. 12: 79-90.

Lay BW. 1994. Analisis mikroba di laboratorium. Jakarta: Rajawali Press. hlm. 111.

Lestari D. 2008. Isolasi dan seleksi

Bacillus sp. untuk biokontrol pada tambak udang. Skripsi. Bogor: Biologi FMIPA. IPB. hlm. 4-7.

Muliani E, Susiangsih, Nurbaya. 2003.

Pengaruh komposisi jenis dan rasio bakteri probiotik terhdap perubahan kualitas air dan kelangsungan hidup (udang windu) dalam skala laboratorium, J. Penelt. Pert. Indones. 9:83-87.

Pelczar MJ, Chan ECS. 2008. Dasar-dasar mikrobiologi. Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press. hlm. 35. Semesta FM. 2011. Tingkatan cemaran mikroorganisme pada daging ayam dan daging sapi dari pasar tradisional di Provinsi Jawa Barat berdasarkan jumlah total mikroorganisme Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Skripsi. Bogor: IPB. hlm. 23.

SNI 7388. 2009. Batas maksimum cemaran mikroba pada pangan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.