SANKSI JARIMAH RIDDAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (ANALISIS TERHADAP TEORI HIFZU AL-DIN)

Andi Mardika

Abstract


Riddah merupakan tindakan seseorang yang keluar dari agama Islam. Beberapa teks hadits secara eksplisit menyebutkanhhukumanmmati bagimmereka yang keluar darii Islam.mBahkan dalam banyak literatur fikih klasik juga mengkategorikan jarimah riddah sebagai jarimah-hudud yang  diancam dengan pidana mati. Namun pada tahap implementasi, tidak semua ulama setuju bahwa sanksi riddah adalah hukuman mati. Perbedaan pemahaman di kalangan ulama tentang pemberlakuan sanksi terhadap pelaku riddah, terletak pada bentuk hukumannya, apakah digolongkan sebagai hukuman had atau ta’zir. perbedaan ini muncul karena perbedaanmmetode dan pendekatannyang digunakan dalammberijtihad. Oleh karenaiitu, produk hukum yang dihasilkan pun berbeda. Beberapa ulama mengklasifikasikan riddah sebagai jarimah hudud yang hukumannya sudah dipastikan hukuman mati, sementara sebahagian ulama lain menyatakan riddah itu bukan termasuk jarimah hudûd yang tidak perlu dijatuhi hukuman mati. Masalah utama penelitian ini fokus pada identifikasi sanksi riddah dalam perspektif hukum pidana Islam melalui pendekatan teori hifzu al-din dalam maqasid al-syariah. Pengumpulanddata dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Analisissdata yang digunakan adalah analisis induktif dan deduktif. Selain itu, penulis juga memakai metode perbandingan. Kesimpulan dalamppenelitian ini bahwarriddah tidak layak dimasukkan ke dalam kategori hudud maupun ta’zir berdasarkan norma-norma Alquran tentang hak dan kebebasan beragama kecuali riddah yang disertai dengan makar atau provokasi terhadap agama maka wajib dikenakan sanksi (ta’zir)

 


Keywords


Riddah, Sanksi, Hifzu al-Din

Full Text:

PDF

References


Abd al-Razzaq al-Shan‘ani. (t.t). Al-Mushannaf.

al-Asfahani, A.-R. (n.d.). al-Mufradat fi al-Gharib al-Qur‘an. Mesir: Mustafa al-Babi al-Halibi.

al-Buti, S. R. (1993). al-Jihad fil-Islam: Kaifa Nafhamuhu wa Kaifa Numarisuhu. Beirut: Dar al-Fikr al-Mu‘asir.

Ali, M. M. (1993). The Religion of Islam. Jakarta: Darul Kutubil Islaiyah.

al-Jabiri., M. A. (2007). Hukm al-Murtad fî al-Islâm. Jaridah al-Ittihad (14Agustus 2007).

al-Ju’fi, M. b.-B. (n.d.). Muhammad bin Ismail Abu Abdullah al-Bukhari al-Ju’fi, al-Jami’ al-Musnad ash-Shahih al-Mukhtasar min umuri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi

Wassalama wa Sunnatihi wa Ayyamihi. Daar Tuuq al-Najah.

al-Kasani, A. B. (1910). Bada‘i al-Sana‘i fi Tartib al-Shara‘i. Kairo: Matba’ah al-Jamaliyah.

Al-Zuhaily, W. (2008). Al-Fiqhu Al-Islami Adilatuh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anis, I. (1992). al-Mu`‘jam al-Wasit. Mesir.

Dahlan, A. R. (2008). Murtad: Antara Hukuman Mati Dan Kebebasan Beragama (Kajian Hadis Dengan Pendekatan Tematik). Miqot, 151-153.

Jadullah, M. F. (1983). Aḥkam Al Hudud Fi Al Shariah Al Islamiyah. Kairo: al Hay'ah al Misriyah.

Manzur, A. a.-F.-D. (1990). Lisan al-Arab. Beirut: Dar al-Fikr.

Sabiq, S. (1983). Fiqh al-Sunnah. Beirut: Dar al-Fikr.

Taimiyah, I. (n.d.). Majmuk Fatawa.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v8i8.2021.2549-2555

Article Metrics

Abstract view : 15146 times
PDF - 4267 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.