FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI DEPRESI PADA NARAPIDANA DI LAPAS

Misbah Ayu Nafarizka, Iman Santoso

Abstract


Narapidana merupakan seorang terpidana yang akibat dari perbuatannya melakukan tindak pidana mengakibatkan dirinya harus diberikan pembinaan didalam Lembaga Pemasyarakatan dan dirampas hak kebebasan bergeraknya dalam kurun waktu yang berbeda-beda sesuai dengan keputusan pengadilan yang telah ditetapkan. Dalam implementasinya, tidak semua narapidana dapat melakukan pembinaan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan, terdapat beberapa narapidana didalam Lapas yang malah menentang dan tidak mau diberikan pembinaan. Salah satu faktor mereka menolak untuk diberikan pembinaan karena mereka merasa tertekan dan mengalami depresi. Penelitian yang dilakukan bersifat kajian narrative, penulis mengumpulkan beberapa artikel terkait lalu mengidentifikasi artikel tersebut. Hasil penelitian mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi depresi pada narapidana yaitu hubungan keluarga dan narapidana yang tidak harmonis, narapidana yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan dan merasa bahwa dirinya tidak pantas berada didalam penjara, narapidana yang tidak siap kembali kedalam lingkungan masyarakat akibat merasa dirinya kotor dan tidak pantas, tidak terpenuhnya kebutuhan biologis seorang narapidana, bahkan narapidana khususnya hukuman berat seperti hukuman mati dan seumur hidup yang merasa tertekan akan hukuman yang diberikan kepada mereka. Untuk mengatasi terjadinya depresi yang dirasakan oleh narapidana alangkah baiknya untuk para tenaga kesehatan lapas lebih memperhatikan kesehatan mental mereka dan tentunya petugas memberikan kegiatan yang lebih bermanfaat sebagai bentuk mengisi waktu luang mereka, dan tidak kalah penting adanya dukungan dari keluarga kepada narapidana sebagai bentuk peduli kepada para narapidana didalam Lapas.


Keywords


faktor, depresi, narapidana

Full Text:

PDF

References


Asrer Bedaso, Gemechu Kediro, T. Y. (2018). Factors associated with depression among prisoners in southern Ethiopia: a cross-sectional study. BMC Research Notes.

https://doi.org/https://doi.org/10.1186/s13104-018-3745-3

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Kriminal 2020. BPS RI.

Chaplin, J.P., K. K. (2002). No Title. Retrieved from J.P. Chaplin%0AKartini Karton

Davidson, G.C., Neale, J.M. & Kring, A. M. (2010). (2010). Psikologi Abnormal. jakarta: Rajawali Pers, Jakarta.

Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Jurnal An-Nafs, 1.

https://doi.org/https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.235

Eddyono, S. W., Napitupulu, E. A., & Kamilah, A. G. (2015). Hukuman Mati dalam R KUHP: Jalan Tengah Yang Meragukan. Jakarta Selatan: Institute for Criminal Justice Reform.

Edward P. Sarafino, T. W. S. (2002). Health Psychology: Biopsychological Interaction.

Harsono. (1995). Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan.

Karnovinanda, R., & Suciati, T. (2014). Prevalensi depresi pada narapidana di Lembaga Permasyarakatan Anak. Faktor Penyebab Stres Pada Tenaga Kesehatan Dan Masyarakat Pada Saat Pandemicovid-19, 46(4), 243–249.

Kartono, K. (2000). Hygiene Mental. CV. Mandar Maju.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Retrieved from https://doi.org/1

Maxmen, j. s. (1986). Essential Psychopathology. New york: W W Norton & Company Inc.

Nur Oktavia Hidayati, Hamidah Nurhalimah, Ismailah Alam, Puji Adi Kharisma, Y. A. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DEPRESI PADA NARAPIDANA. Jurnal Keperawatan Jiwa, 9, Hal 549-558. Retrieved from file:///D:/download/6535-22245-1-PB.pdf

Sari, A. (2014). No Title. PENYESUAIAN DIRI DAN DEPRESI PADA NARAPIDANA DILEMBAGA PERMASYARAKATAN PEKANBARU RIAU. Retrieved from http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/5875

Shofia, F. (2009). OPTIMISME MASA DEPAN NARAPIDANA. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/3603/1/F100030092.pdf

Sopiah. (2017). Kerentanan, Strategi Koping, Dan Penyesuaian Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (Lpka). Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 10(3), 192–203.

Wandansari Sulistyorini, M. S. (2017). Depresi: Suatu Tinjauan Psikologis. Sosio Informa, 3. Retrieved from https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/939/605

Wilson, R. J. (2016). The death penalty and mental illness in international human rights law: Toward abolition. Washington and Lee Law Review; Lexington, 7(3), 1469–1499.

Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Yudhi Prabowo, Ika Subekti Wulandari, A. C. N. A. (2020). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPRESI PADA NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN KLAS I KOTA SURAKARTA. UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA. Retrieved from http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/429/1/Naspub Yudhi Prabowo judul srtkt.pdf

Zamroni. (2020). DEPRESI PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) KASUS PEMBUNUHAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN X. Jurnal Psikologi Proyeksi, 15(1), 211–222. Retrieved from http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/view/11032/4252




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v8i5.2021.1220-1232

Article Metrics

Abstract view : 2755 times
PDF - 1331 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.