PENERAPAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS TERHADAP ANAK DIDIK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Roberto Laia

Abstract


Dampak over kapasitas dalam Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia telah menarik perhatian serius kepada banyak publik. Hal ini sangat memprihatinkan bagi kesehatan narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan. Adanya permasalahan tersebut menjadi suatu problematika dilingkungan Pemasyarakatan dan pada akhirnya menjadikan suatu tanggung jawab besar yang harus dihadapi oleh petugas Pemasyarakatan. masalah ini, semestinya tidak menjadi suatu topik hangat yang diperbincangkan oleh publik jika Aparatur Sipil Negara memiliki kualitas yang baik dan kreatif. Dalam penelitian ini, sebagai calon Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemasyarakatan  saya merancang strategi dan pemahaman yang lebih baik dalam menangani over kapasitas sehingga dapat menjamin kesehatan narapidana di lembaga Pemasyarakatan serta dapat mendukung pemberian/pemenuhan hak-hak narapidana. Hal terbaru dalam strategi dan pemahaman ini menciptakan solusi yang efektif dalam menangani over kapasitas yang dapat membahayakan kesehatan narapidana (Anak didik pemasyaraktan). Selain itu dapat mengatasi terjadinya penyakit  tuberkulosis yang proses penularannya sangat cepat. Dengan memberikan suatu pemahaman baru bagi para narapidana (Anak didik pemasyaraktan) tentang pola hidup bersih akan sangat mendukung pemenuhan hak hak yang semestinya mereka dapatkan.   Menurut hasil survey dalam penelitian ini, Lembaga Pemasyarakatan kelas 2 yang didalamnya dinyatakan over kapasitas  masih ditemukan penyakit menular sekitar  20 % dan  Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 juga dapat mencapai 2 kali lebih banyak penderita penyakit menular dari pada Lembaga Pemasyarakatan kelas 2. Maka semakin besar tingkat kapasitas hunian pemasyarakatan maka akan semakin tinggi tingkat penularan penyakit Tuberkulosis. Sehingga dengan strategi dan pemahaman baru dalam mengoptimalkan penularan ini dapat menurunkan angka penularan penyakit Tuberkulosis menjadi 0 %.

Keywords


Pencegahan, Tuberkulosis, Anak Didik.

Full Text:

PDF

References


Dwi, Andhika IndraIrawan. 2018. Penerapan Metode Bayes Classifier untuk Pradiognosa Penyakit Tuberculosis. Malang: Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia.

Tim Penyusun. 2018. Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang. Kesehatan Lingkungan Indonesia. 17(2): 87-94

Tim Penyusun. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Individu, Praktik Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberculosis di Kecamatan Semarang Utara Tahun 2011.KesehatanMayarakat. 1(2): 435-445.

Nurhayati, Iis, Titis Kurniawan, dan Wiwih Mardiah. 2015. Perilaku Pencegahan Penularan dan Faktor-Faktor yang Melatarbelakanginya pada Pasien Tuberculosis Multidrugs Resistance (TB MDR)

Kenedyanti, Evin, dan Lilis Sulistyorini. 2017. Analisis Mycobacterium Tuberculosis Dan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Surabaya :Universitas Airlangga.

Siregar, Putra Apriadi, dkk. 2018. AnalisisFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkuosis Paru Anak Di Rsud Sibuhuan. Medan : Sekolah TinggiI lmu Kesehatan Widya Husada.

Werdhani, Retno Asti. Patofisiologi, Diagnosis, Dan Klafisikasi Tuberkulosis. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, danKeluarga, FKUI

Rafflesia, Ulfasari. 2014. Model Penyebaran Penyakit Tuberkulosis (TBC). Bengkulu :Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.

Suharyo. 2013. Determinasi Penyakit Tuberkulosis Di Daerah Pedesaan. Semarang :Universitas Dian Nuswantoro.

Hapsari, Anisa Rika, dkk. 2013. Analisis Kaitan Riwayat Merokok Terhadap Pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) di Puskesmas Srondol. Semarang : Universitas Diponegoro.

Budi, Iwan Stia, dkk. 2018. Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang. Palembang :Universitas Sriwijaya




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v8i3.2021.42-47

Article Metrics

Abstract view : 2012 times
PDF - 1197 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.