PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TERHADAP ISU PALESTINA-ISRAEL DI MEDIA SOSIAL: PERBANDINGAN NARASI DI INSTAGRAM DAN X (TWITTER)

Cindy Fatikasari, Amrina Rosadah, Raden Ayu Tiara Nuraini, Muhammad Fauzi Akbar, Muhammad Akbar Chaniago, Pia Khoirotun Nisa

Abstract


Penelitian ini membahas proses pembentukan opini publik terhadap isu Palestina-Israel di media sosial dengan membandingkan narasi yang berkembang di dua platform: Instagram dan X (Twitter). Dengan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivisme, penelitian ini menemukan bahwa Instagram cenderung membentuk opini publik melalui konten visual yang emosional dan menggugah simpati, sedangkan X (Twitter) lebih mendorong pembentukan opini melalui diskusi berbasis data dan argumen kritis. Selain itu, fenomena spiral of silence juga ditemukan sebagai faktor penghambat keberanian pengguna dalam menyuarakan opini yang berbeda dari pandangan dominan, karena adanya ketakutan terhadap isolasi sosial, cancel culture, dan stigmatisasi digital. Hasil studi ini menunjukkan bahwa karakteristik media sosial mempengaruhi pola komunikasi publik dan dinamika keberanian berbicara terhadap isu-isu sensitif.


Keywords


Opini Publik, Media Sosial, Palestina-Israel, Spiral of Silence, Instagram, Twitter

Full Text:

PDF

References


Fazatin, N. (2021, Oktober). Teori spiral of silence dalam kajian gender di new media. Selasar KPI: Referensi Media Komunikasi dan Dakwah, 1(1). Diakses dari https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/selasar/index

Fernando, H., & Larasati, Y. G. (2023). Melampaui dari sebuah simbol semangka: Memahami konflik Palestina-Israel dalam Instagram. Jurnal Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 19(2). https://doi.org/10.14421/v19i2.4486

Huda, M. N., et al. (2022, Desember). Social media role to support Palestinian on Palestine-Israel conflict (2021), 903. Diakses 3 Mei 2025.

Juleha, J., Yuniar, J., & Marsuki, N. R. (2024, Maret). Peran media sosial dalam dinamika opini publik dan partisipasi politik era digital. Concept: Journal of Social Humanities and Education, 3(1), 42. Diakses 1 Mei 2025, dari https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/Concept/article/view/951/972

Kustiawan, dkk. (2022). Teori-teori dalam komunikasi massa. Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik, 3(2), 43.

Marwan, M. R. (2022). Spiral of silence pada kasus pelecehan seksual di media sosial Twitter. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 39–48. https://jurnal.akmrtv.ac.id/jk/article/view/302/156

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). An expanded sourcebook: Qualitative data analysis (2nd ed., pp. 10–11). Thousand Oaks, CA: Sage Publications. Diakses 1 Mei 2025, dari https://vivauniversity.wordpress.com/wp-content/uploads/2013/11/milesandhuberman1994.pdf

Oh, Y. W. (2011). Willingness to speak out: Comparison between online versus offline communication. Dalam World Association for Public Opinion Research 64th Annual Conference (hlm. 21–23). Amsterdam.

Pujiati. (2025, April 18). Perbedaan subjek dan objek penelitian. Penerbit Deepublish. Diakses dari https://penerbitdeepublish.com/perbedaan-subjek-dan-objek-penelitian/

Somantri, G. R. (2005, Desember). Memahami metode kualitatif. Makara, Sosial Humaniora, 9(2), 57–65.

Sulistyaningsih, A. A., Muslan, & Asmurti. (2024, Mei). Analisis framing konten pemberitaan konflik Palestina (Gaza) di media sosial Instagram. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan, 2(2), 179–183.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v12i7.2025.2767-2777

Article Metrics

Abstract view : 206 times
PDF - 27 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.