IMPLEMENTASI FILOSOFI “BORU NI RAJA” DALAM STATUS DAN PERAN PEREMPUAN BATAK TOBA DI DESA TOMOK PARSAORAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri filosofi boru ni raja pada perempuan Batak Toba. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi filosofi boru ni raja dalam status dan peran perempuan Batak Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan dilakukan di Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filosofi Boru Ni Raja dalam budaya Batak Toba menggambarkan perempuan sebagai sosok yang dihormati, dihargai, dan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keharmonisan serta martabat keluarga. Sebagai boru ni raja, perempuan Batak diharapkan memiliki sikap parbahul-bahul na bolon, yaitu tidak mudah marah atau emosi, serta mampu tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan di rumah tangga, keluarga, dan masyarakat. Implementasi dari sikap parbahul-bahul na bolon terlihat dalam perilaku boru ni raja di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Ciri-ciri boru ni raja pada perempuan Batak ialah tegas dan berani, mandiri dan pekerja keras, setia dan mengutamakan anak, bijaksana, santun, berbicara, sopan berpakaian, singap dan teladan, menjunjung tinggi adat istiadat, hemat. Implementasi filosofi boru ni raja pada perempuan Batak harus dapat mencerminkan sikap bertanggung jawab, tegar dan bijaksana dalam menghadapi tantangan kehidupan dalam keluarga maupun masyarakat. Filosofi boru ni raja ini juga dapat menjadi landasan moral dan etika bagi perempuan Batak dalam menjalani kehidupan mereka. Boru ni raja adalah gelar adat yang diberikan kepada anak perempuan dari seorang raja atau pemimpin adat di masyarakat Batak Toba. Gelar ini memiliki makna dan fungsi penting dalam masyarakat Batak Toba. Boru ni raja memiliki kedudukan yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat. Mereka juga memiliki peran penting dalam menjaga adat istiadat dan budaya Batak Toba.
Keywords
References
Aritonang, M. D. (2020). Analisis Bentuk Sapaan Terhadap Anak Perempuan Dalam Bahasa Batak Toba Pada Lirik Lagu “Boru Panggoaran, Boru Buha Baju Dan Supir Panjang” LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan, 10(2), 153-163.
ATIKA ARTHA B, T. R. I. (2018). Makna Filosofi Boru Ni MAKNA FILOSOFI BORU BATAK BORU NI RAJA BAGI MASYRAKAT BATAK TOBA (STUDI DESKRIPTIF DI KAMPUNG KRISTEN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG) (Doctoral dissertation, UNIMED).
Baiduri, R. (2015). Paradoks Perempuan Batak Toba: Suatu Penafsiran Hermeneutik terhadap Karya Sastra Ende Siboru Tombaga. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 31(1), 51-60.
Fitri, A. (2023). Penerapan Filosofi Adat Dalihan Natolu dalam Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. JISHUM: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(3), 435-452.
Hutabarat, D. A. (2009). Strategi politik perempuan dalam dominasi sistem patriarki batak toba. Journal of Politic and Government Studies, 8(02), 191-200.
Hutagalung, D., Ibrahim, B., & Bunari, B. PERGESERAN MAKNA “BORU NI RAJA” BAGI PEREMPUAN BATAK TOBA (Studi tentang Perempuan Batak Toba di Desa Buatan Besar Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 5(2), 57-64.
Mawati, A. T., Purba, B., Chamidah, D., Saragih, H., Kato, I., Khalik, M. F., ... & Hutagalung, S. (2022). Filsafat pendidikan.
Rismawati, Helna. 2008. Nilai “Anak Ni Raja Boru Ni Raja” Dalam Pengembangan Pariwisata.Universitas Sumatera Utara
Rosramadhana, et al. 2020. Menulis Etnografi: Belajar Menulis Tentang Kehidupan Sosial Budaya Berbagai Etnis. 1 ed. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Sheren Regina Simamora, W. (2022). Motif Batik Gorga dalam Penggambaran Boru Ni Raja sebagai Busana Coctail (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Siahaan, Nalon. 1982. Adat Dalihan Natolu. Jakarta: Tulus Jaya.
Simamora, S. T. (2002). BORU NI RAJA HATOBAN" Tinjauan Filsafat Anthropologis atas Kaum Perempuan di dalam Budaya Batak Toba". Logos, 1(1), 1-19.
Simbolon, N., Sirait, M., Mandobar, D., & Lumbantobing, R. (2024). DESKRIPSI BORU NI RAJA MASYARAKAT BATAK TOBA KECAMATAN SIATAS BARITA KABUPATEN TAPANULI UTARA. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, 2(1), 134-138..
Spradley, J. P. 2015. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Vivin Devi Prahesti. "Analisis Tindakan Sosial Max Weber dalam Kebiasaan Membaca Asmaul Husna Peserta Didik MI/SD", AN NUR: Jurnal Studi Islam, 2021.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v12i1.2025.273-284
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.