KONFLIK SOSIAL DALAM KOMUNITAS MEDIA SOSIAL WHATSAPP DI KALANGAN GENERASI GEN Z
Abstract
Media sosial semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, informasi dan digitalisasi di segala bidang kehidupan. Grup WhatsApp, sebagai media sosial, menjadi sarana utama masyarakat untuk berinteraksi. Hal ini memudahkan komunikasi dan interaksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Penyajian data dalam komunikasi memaksakan kehendak seseorang dan cenderung mengungkapkan keegoisan individu atau kolektif, sehingga seringkali menimbulkan konflik sosial atau konflik kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik yang muncul di komunitas media sosial dan cara mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Kumpulkan data melalui wawancara online, dokumen, dan review dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konflik sosial yang terjadi pada komunitas jejaring sosial Generasi Z terutama disebabkan oleh kesalahpahaman dalam memahami cerita yang disampaikan seseorang secara apriori, atau karena ketidaksesuaian beberapa simbol, terkait pesan SARA dan egoisme terhadap kelompok yang berbeda. . masyarakat. anggota. Konflik yang saling bertentangan ketika melihat pesan memunculkan tiga kelompok, yaitu kelompok liberal, kelompok proaktif dan reaktif, dan kelompok pembaca. Kelompok aktif dan reaktif merupakan kelompok yang selalu memberikan umpan balik. menengahi pihak-pihak yang berkonflik, menengahi, mengeluarkan sementara pelaku dari komunitas media sosial, dan memposting gambar dan meme lucu untuk menghibur anggota kelompok.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bungin, Burhan. (2000). Penelitian Kualitatif, Komunikasi, ekonomi, kebijakan public dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
Coser, Lewis A. (1964). The Functions of Social Conflict. New York, NY: Free Press.
Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. (2005). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jasmadi. (2008). Membangun Komunitas Online Secara Praktis dan Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kusnadi. (2002). Masalah Kerja Sama, Konflik dan Kinerja. Malang : Taroda.
Laudon, Kenneth C and Carol Guercio Traver. (2016). E-Commerce: Business, Technology, Society. Twelfth Edition. England: Pearson Education Limited.
Mayfield, Antony. (2008). What is Social Media?, an e-book by Antony Mayfield from I Crossing, V 1.4 updated 01.08.08
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Generasi Gen Z Rosdakarya.
Nasikun. (2003). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rid, Thomas. (2013). Cyber War will not Take Place. London: Hurst/Oxford Press
Lauer, Robert H. (2001). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shaffer, David R. (2009). Social and Personality Development. 6 edition. Wadsworth: Cengage Learning.
Soekanto, Soerjono. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Stokes, J. (2006). How to do Media and Cultural Studies. London: Sage.
Subagyo, P.Joko. (2011). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hancock, B., Ockleford, E., & Windridge, K. (2009). An Introduction to Qualitative Research. Yorkshire, UK: The National Institute Health Research for Yorkshire and the Humber.
Hammersley, M., & Atkinson, P. (2007). Ethnography: Principles in Practice (3rd ed). London ; New York: Routledge.
Wirawan. (2010). Konflik dan Manajemen Konflik: Teori. Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.
Wimmer, R.D and Dominick, J.R. (2014). Mass Media Research an Introduction. Wadsworth: Cengage Learning.
Jurnal:
Aditya, Rangga. (2015). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru. Jurnal Komunikasi, 2(2) Universitas Riau.
Dasuki, Muhammad Ramdon. (2016). Media Sosial: Antara Kebutuhan dan Ancaman, 8(2), 14.
Petruce, Irine. (2016). Personal Branding Through Social Media. International Journal of Communication Research, 6(4), 389-392.
Simangunsong, B. A. (2017). Interaksi Antarmanusia Melalui Media Sosial Facebook Mengenai Topik Keagamaan. Jurnal ASPIKOM, 3(1), 65-76.
Syahputra, Iswandi. (2017). Demokrasi Media sosial dan Perang Siber di Media Sosial: Perspektif Netizen Indonesia. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 97-116.
UI Lib. (2017). Stop Hoax. Berkala, 3(1), 1-28.
Weeks, B.E. and Holbert, R.L. (2013). Predicting Dissemination of Newsc Content in Social Media: A Focus on Reception, Friending and Partisanship. Journalism and Mass Communication Quaterly, 90 (2), 12.
Whittaker, Elizabeth and Robin M. Kowalski. (2015). Cyberbullying Via Social Media. Jurnal of Scholl Violence, 14 (1), 11.
APJII: Infografis Panetrasi dan Perilaku Pengguna Internet di Indonesia. (2017). Tersedia dari: https://apjii.or.id/survei2017/kiri mlink, diakses 31 November 2018.
Stockdale, Rosemary dan Michael Borovicka (2006). Developing an Online Business Community: A Travel Industry Case Study. Diterbitkan oleh System Sciences, 2006. HICSS '06. Prosiding Konferensi Internasional Hawaii ke- 39 di Indonesia. Tersedia dari: https://fba.aiub.edu/Files/Uploads/ MGT110040. pdf, diakses pada 25 Mei 2018
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210608100832-190-651585/sejarah-dan-perkembangan-whatsapp-dari-masa-ke-masa. diakses pada 25 Januari 2024
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v11i3.2024.1083-1092
Article Metrics
Abstract view : 3968 timesPDF - 1324 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.