Dalihan Na Tolu : Fungsi Kekerabatan Masyarakat Angkola Dalam Upacara Perkawinan di Desa Paran Julu Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Dalihan Na Tolu. Sistem ini adalah sistem tradisional yang bekerja dalam kehidupan bersama sehari-hari di masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan struktur dan fungsi dari sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu tersebut pada Masyarakat Angkola melalui analisis reflektif atas data-data hasil penelitian mengenai upacara perkawinan di Desa Paran Julu. Data dikumpulkan melalui observasi partisipasi, wawancara bebas-mendalam, obrolan, overhear (nguping) serta penserapan dengan segenap panca indera selama 2 bulan. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu pada masyarakat Desa Paran Julu adalah mora, kahanggi, dan anak boru dimana ketiga kelompok tersebut saling berhubungan ibarat segitiga sama kaki. Struktur tertinggi berada pada mora di puncak segitiga dan kahanggi dan anak boru di kaki segitiga. Mora dan kahanggi digolongkan kedudukan yang tinggi, sedangkan anak boru berada pada posisi paling bawah. dalam upacara perkawinan Dalihan Na Tolu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelancaran upacara perkawinan dimana mora memiliki peran penting dalam pengembil keputusan, kahanggi sebagai pendukung kebijakan dan anak boru sebagai penanggug jawab upacara perkawinan, dalam ketiga unsur tadi juga bekerjasama menyumbangkan dana dan juga tenaga untuk kelancaran pesta.
Kata kunci : kekerabatan, dalihan na tolu, ,batak angkola, perkawinan
Full Text:
PDFReferences
Abbas Pulungan. (2018). Dalihan Na Tolu Peran Dalam Proses Interaksi Antara Nilai-nilai Adat Dengan Islam Pada Masyarakat Mandailing dan Angkola Tapanuli Selatan. Medan : Perdana Mulya Sarana
Bungaran Antonius Simanjuntak. 200. Struktur sosial dan sistem politik Batak Toba hingga 1945: suatu pendekatan antropologi budaya dan politik. Jakarta : Pustaka Obor
Creswell, John W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Harahap, H.MD. (1986). Adat Istiadat Tapanuli Selatan. Jakarta : Grafindo Utama
Hermanto Naibolo. (2019). Sistem Kekerabatan (Partuturan) Marga Batak Toba Pada Komunitas Mahasiswa Batak Toba Di Pekanbaru. JOM FISIP Vol. 6 edisi II
Ihromi, T.O.(2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Keesing, M. R. (1981). Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta: Erlangga.
Koentjaraningrat,S. (1997). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Lelya Hilda. (2016).
Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup. Jurnal MIQOT Vol . XL No. 1
Lubis, Rosliana. (2006). Partuturon Dalam Masyarakat Angkola. Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia Vol. II N0.1
Nika Sari. (2013). Sistem Kata Sapaan Kekerabatan dalam Bahasa Melayu di Kepenghuluan Bangko Kiri Rokan Hilir Riau. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2013)
Tim Penulis Persadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna. (1991). Horja Adat Istiadat Dalihan Na Tolu. Jakarta : Persadaan Marga Harahap
Windo Dicky Irawan. (2019). Kata Sapaan Kekerabatan Dalam Masyarakat Lampung Sungkai. Jurnal Elsa, Volume 17, Nomor 1, April 2019.
Windo Dicky Irawan. Sistem Kekerabatan Masyarakat Lampung Pepadun Berdasarkan Garis Bertalian Darah. Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 17 Nomor 2
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v6i1.2022.242-253
Article Metrics
Abstract view : 1614 timesPDF - 7997 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.