Solidaritas Sosial dalam Membangun Moderasi Beragama di Maluku (Sebuah Alternatif untuk Membangun Moderasi Beragama)
Abstract
Masyarakat Maluku hidup dalam keberagaman agama. Moderasi hidup beragama merupakan salah satu pilihan dalam upaya membangun kesetaraan dan keseimbangan relasi nilai-nilai norma agama yang beragam. Membangun dialog antar agama adalah cara untuk mewujudkan moderasi beragama. Namun, selain itu solidaritas sosial dalam masyarakat Maluku adalah juga sebuah alternatif yang berguna bagi cita-cita moderasi beragama. Untuk itu, penelitian ini, dengan pendekatan kualitatif, hendak menunjukkan solidaritas sosial, terutama solidaritas mekanis, seperti Ain Ni Ain dan Larvul Ngabal, Duan Lolat, Sita Kaka Walike, dan Pela-Gandong di Maluku sebagai modal budaya bagi moderasi beragama. Selain itu, hal ini juga menjadi model pendekatan strategis dalam relasi masyarakat yang memiliki keberagaman agama.
Kata kunci: Solidaritas Sosial; Moderasi Beragama; Keberagaman Agama
Full Text:
PDFReferences
Amit, Vered. 2000. “Introduction Constructiong the field”. Pp. 1-8 in Constructing the Field: Ethnographic Fieldwork in the Contemporary World. Edited by: Vered Amit. New York: Reoutledge.
Anwar, Yesmil dan Adang. 2008. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: PT Grasindo.
Appelrouth, Scotll and Laura Desfor Edles. 2008. Classical and Contemporary Sociological Theory. Text and Reading. USA: Pine Forge Press.
Arif, Arifuddin M. 2020. “Perspektif Teori Sosial Emile Durkheim Dalam Sosiologi Pendidikan”. Moderasi. Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. 1, No. 2: 1-14.
Centre for Humanitarian Dialogue. 2011. Conflict Management in Indonesia – An Analysis of the Conflicts in Maluku, Papua and Poso. Edited by: Cate Buchanan. Switzerland: Centre for Humanitarian Dialogue.
Chen, Yunsong, & Mark Williams. 2016. “Subjective well-being in the new China: religion, social capital, and social status.” The British Journal of Sociology. 67(4): 719-746.
Darakay , Jurnie dan Prapti Murwani. 2021. “Struktur Sosial Orang Aru Dalam Perspektif Sosiokultural Di Kabupaten Kepulauan Aru”. Komunitas: Jurnal Ilmu Sosiologi, Vol. 4, No. 2: 27-33.
Durkheim, Emile. 1950. The Rules of Sociological Method. Translated by Sarah A. Solovay and John H. Mueller. Edited by George E. G. Catlin Hardcover. New York: The Free Press.
Griffiths, John. 1986. “What is Legal Pluralism?” Journal of Legal Pluralism 24:1–55.
Hehanussa, J. 2009. “Pela dan Gandong: Sebuah Model untuk Kehidupan Bersama dalam Konteks Pluralisme Agama di Maluku”. Gema Teologi, 33(1): 1-15.
Irianto, Sulistowati. 2012. “Pluralisme Hukum Dalam Perspektif Global”. ” Pp. 157-170 In Kajian Sosio-Legal, edited by A.W. Bedner. Bali: Pustaka Larasan.
Jones, Robert Alun. 2003. “Emile Durkheim”. Pp. 193-238 in The Routledge Companion to Social and Political Philosophy. Edited by Gerald Gaus and Fred D’Agostino. New York and London: Roultedge.
Kabakoran, Abubakar, Darmawan Salman. 2015. “Reproductive And Tradition Yelim Nit Ni Wang Kei Islamic Community In Tual City. International Journal of Advanced Research, Vol. 3, Issue 12: 90 – 96.
Kamiruddin, 2006. “Agama dan Solidaritas Sosial”. Jurnal Ilmiah Keislaman. Vol. 5, No. 1: 70-83.
Malatuny, Yakob Godlif dan Samuel Patra Ritiauw. 2018. “Eksistensi Pela Gandong Sebagai Civic Culture Dalam Menjaga Harmonisasi Masyarakat Di Maluku”. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 5 (2): 35-46.
Masriat, Cayetanus. 2017. “The Structural-Functionalism Theory and Duan-Lolat Relationsjip in Tanimbar, Moluccas-Indonesia”. Fides et Ratio. Vol 1, No. 2: 17-25.
McKinnon, Susan. 1991. From a Shattered Sun, Hierarchy, Gender, and Alliance in the Tanimbar Islands. United States of America: The University of Wisconsin Press.
Merry, Sally Engel. 1988. “Legal Pluralism.” Law and Society Review 22(5):869–896.
Pickering, W.S.F. 1984. Durkheim’s Sociology of Religion. United Kingdom: James Clarke & Co.
Mua, M. M., & Woi, B. (2024). Jejak Pembelajaran : Jurnal Pengembangan Pendidikan. Pengembangan Pendidikan, 8(1), 120–130. https://jurnalhost.com/index.php/jpp/article/view/570/722
O’reilly, Karen. 2012. Etnographic methods. 2nd Edition. Routledge: USA and Canada.
Pelu, Hanafi, et al. 2023. “Budaya Pela-Gandong Sebelum dan Sesudah Konflik pada Negeri Latta di Kota Ambon”. Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 11, No. 1: 209-222.
Pranomo, Wahyu. “Kekuatan dan Kelemahan Penelitian Kalitatif”. Jurnal Antroplogi 1/1: 9-20.
Rado, Rudini Hasyim dan Marlyn Jane Alputila. 2022. “Relevansi Hukum Adat Kei Larvul Ngabal Dalam Pembaharuan Hukum Pidana”. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Faculty of Law, Universitas Islam Indonesia, Vol. 29, Issue 3: 591-610.
Rahabav, Nery. 2022. “Bukti Toleransi Islam-Kristen Danar”. Retrieved 21 Agustus 2023 from Tualnews.com. Website (https://www.tualnews.com/2022/03/bukti-toleransi-islam-kristen-danar-maren-gereja-gpm/).
Ramdhon, Akhmad. 2010. “Sketsa Elit Dan Fragmen Ekonomi Politik Kota”. Jurnal Sosiologi Dilema (25) 2: 63-125.
Renhoat Umar, et al. 2023. “Nilai-Nilai dan Fungsi Budaya Ain Ni Ain Dan Rasras Fanganan-Nan Pada Masayarakat Desa Tayando Kota Tual”. Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 11, No. 2:261-273.
Satria, Arif. 2015. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: Yayasan Pustaka Bogor.
Sholeh, Badrus 2013. “The Dynamics of Muslim and Christian Relations in Ambon, Eastern Indonesia.” International Journal of Business and Social Science,Vol. 4 No. 3: 303-311.
Tim Penyusun Kementrian Agama RI. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta: Kementiran Agama RI.
Trevino, A. Javier. 2008. The Sociology of Law. Classical and Contemporary Perspectives. New brunswik and London: Transaction publisher.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v8i4.2024.%25p
Article Metrics
Abstract view : 60 timesPDF - 14 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.