Analisis Makna Simbolik Tradisi Danyang Di Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang

Emillatul Majidah, I Nyoman Ruja

Abstract


Tradisi danyang merupakan tradisi yang dilaksanakan di Desa Ngadirejo sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang diberikan Tuhan dan permohonan kepada Tuhan untuk keselamatan Desa Ngadirejo, serta penghormatan kepada leluhur desa (danyang). Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan sejarah terjadinya tradisi danyang dan tahapan-tahapan dalam tradisi danyang, serta menganalisis makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa tradisi danyang telah dilaksanakan sejak Desa Ngadirejo berdiri dan pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, acara inti dan tahap akhir. Makna simbolik yang terkandung dalam tradisi, dihadirkan dalam piranti-piranti yang digunakan dan gending-gending yang dinyanyikan, tentunya memiliki makna tersendiri. Tinjauan lebih lanjut terkait makna simbolik yang terkandung dalam tradisi danyang menggunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer menghasilkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol-simbol di tradisi danyang adalah hasil pemaknaan individu yang dikonstruksi atau dimaknai secara bersama-sama dalam proses interaksi sosial yang akhirnya juga disempurnakan pada saat interaksi sosial berlangsung.


Full Text:

PDF

References


Alimni, A. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Bersih Desa di Purbosari Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma. http://repository.iainbengkulu.ac.id/9455/1/No.%2021.pdf

Anggreani, H., Malo, I., Ruja, N., & Perguna, L. A. (2022). Makna Simbolik dalam Tradisi Gerep Ruha di Desa Tenda. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(2), 208–219. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i2.53775

Erawanto, U. (2022). Makna Simbolik Pada Piranti Tradisi Nyadran Bumi Desa Songowareng Kecamatan Bluluk Kabupaten Lamongan Sebagai Referensi Pendidikan Budaya Lokal. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 14(1), 1–12.

Herusatoto, B. (2008). Simbolisme Jawa. Ombak.

Masruri, M. (2013). Kosmologi Danyang masyaraKat Desa seKoto Dalam ritual Bersih Desa muhammad masruri. Jurnal Penelitian, 7(2).

Maytisa, D., Indria Liestyasari, S., & Atik Catur Budiati. (2019).

Tayuban Dalam Tradisi Bersih Desa Di Dusun Sambeng, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. (Doctoral Dissertation, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta).

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2013). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook and The Coding Manual for Qualitative Researchers. Sage Publications.

Prasetyo, E. (2016). Pacul Gowang [Skripsi]. Institut Seni Indonesia.

Puspito, D. R. A. (2022). Tula’an: Tradisi Bersih Desa Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 207–213. http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/didika/article/view/6006

Ritzer, G. (2007). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Raja Grafindo Persada.

Rodin, R. (2013). Tradisi Tahlilan dan Yasinan. Ejournal.Uinsaizu.Ac.Id, 11(1). https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/ibda/article/view/69

Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perpektif Pendidikan Islam. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), 93–107. https://doi.org/10.54069/ATTAQWA.V15I2.13

Safira, R., & Mariasa, I. (2021). Interaksi Simbolik Pada Pertunjukan Jaranan Jawa Turonggo Budoyo Desa Rejoagung Kabupaten Tulungagung. Jurnal Analisa Sosiologi, 2021, 10(1), 204–217. https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/46550

Sartini, N. W. (2017). Makna simbolik bahasa ritual pertanian masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali, 7(2), 99–120.

Shinta, A. A. D., & Sulistiani, S. (2018). Tradhisi Suran Gunung Kawi Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang (Tintingan Kajian Bentuk, Makna, lan Fungsi) Ayu Alif Dewi Shinta. Baradha, 1–25.

Soeprapto, R. (2002). Interaksi Simbolik, Perspektif Sosiologi Modern. Averrpes Press dan Pustaka Pelajar.

Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Modern: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Modern di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135. https://doi.org/10.31091/MUDRA.V34I1.647




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v8i1.2024.120-129

Article Metrics

Abstract view : 440 times
PDF - 44 times

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.