ANALISIS IMPLEMENTASI ONE MAN ONE CELL DALAM LAPAS SMS (SUPER MAXIMUM SECURITY) TERHADAP NARAPIDANA TERORISME
Abstract
Penelitian ini menganalisis implementasi kebijakan "One Man One Cell" di Lembaga Pemasyarakatan Super Maximum Security (SMS) untuk narapidana berisiko tinggi, terutama narapidana kasus terorisme, dan dampaknya pada manajemen narapidana berisiko tinggi di Indonesia. Terorisme telah lama menjadi ancaman serius bagi keamanan Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi sekunder. Hasil analisis menunjukkan dampak positif kebijakan ini, seperti pengendalian komunikasi, fokus pada pembinaan individu, peningkatan keamanan staf, isolasi dari jaringan teroris, pemahaman diri yang lebih mendalam, peningkatan keamanan umum, pencegahan radikalisasi lintas generasi, keterbukaan terhadap pembinaan, peluang keberhasilan deradikalisasi, dan kontrol terhadap kebijakan pemasyarakatan.
Kebijakan ini membantu mengurangi penyebaran ideologi radikal di dalam Lapas SMS, meningkatkan peluang deradikalisasi, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman. Namun, upaya pemasyarakatan narapidana teroris memerlukan pemahaman mendalam tentang akar masalah terorisme. Oleh karena itu, program deradikalisasi yang komprehensif harus menjadi bagian penting dari respons terhadap ancaman terorisme. Kebijakan "One Man One Cell" merupakan langkah positif dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, tetapi keberhasilannya tergantung pada implementasi efektif dan pendekatan holistik dalam penanganan akar masalah terorisme.
Kata Kunci: Narapidana Resiko Tinggi, One Man One Cell, Narapidana Teroris
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v7i3.2023.920-924
Article Metrics
Abstract view : 480 timesPDF - 105 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.