PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENANGANAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

Sarinah Siregar, Asnaily Asnaily

Abstract


Anemia masih merupakan permasalahan di dunia, dinyatakan 1 diantara 3 wanita menderita anemia. Data WHO (2013) menunjukkan prevalensi anemia di dunia 40-88%. Di Indonesia  84,6% remaja putri usia 15-24 tahun menderita anemia. Remaja putri lebih berisiko menderita anemia disbanding remaja putra karena kehilangan darah setiap bulan saat menstruasi. Setiap siklus menstruasi terjadi pembuangan zat besi ditambah kurangnya konsumsi zat gizi untuk pembentukan darah, seperti protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12, sehingga remaja putri lebih rentan terhadap anemia.

Anemia dapat mengakibatkan kelelahan, penurunan konsentrasi belajar sehinggan dapat menurunkan prestasi belajar  dan produktivitas kerja, menurunkan daya tahan tubuh   sehingga meningkatkan resiko infeksi. Anemia pada remaja putri tidak dapat ditanggulangi sampai dewasa  maka meningkatkan kejadian Angka Kematian Ibu (AKI), berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kejadian stunting.

Permasalahan mitra adalah tingginya kejadian anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak. Penelitian Umi Kalsum dkk, tahun 2016 menyatakan 66,7% siswi SMA Negeri 8 Muaro Jambi menderita anemia. Hasil Pengabdian Masyarakat yang dilakukan penulis tahun 2019 di SMA N 8 Kabupaten Muaro Jambi bahwa dari 57 siswi kelas XI MIA 1, 2 dan 3 yang diperiksa kadar Hemoglobin (Hb), terdapat 22 orang (38,5 %) menderita anemia dengan rata-rata kadar Hb sebesar 11,69 mg/dl. SMA Negeri 8 merupakan wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia, pemberian buku saku dan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan, penurunan kejadian anemia dan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Pada kelompok remaja yang anemia 14 orang (28%) setelah dilakukan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi selama tiga bulan adanya penurunan anemia menjadi 6  orang (12%),  kelompok ini juga sudah teratur mengkonsumsi TTD sesuai rekomendasi WHO. Pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri dengan pendekatan pemberdayaan kader kesehatan dapat memberikan hasil yang optimal.


Keywords


Anemia, Remaja Putri, Pemberdayaan Kader Kesehatan

Full Text:

PDF

References


Depkes, RI. 2008. Kita Bisa Lebih Berprestasi tanpa Anemia. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat

…………2013. Profil Kesehatan Indonesia 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf diakses 22 Maret 2019

Handayani, Nini. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN I Kijang Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan. Depok: Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Herawati,http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/pria/profil01-1I.html, diperoleh 16 Januari 2008

Kalsum Ummi dan Raden Halim, 2016, Kebiasaan Sarapan Pagi Berhubungan dengan Kejadian Anemia Remaja di SMA Negeri 8 Muaro Jambi, Jurnal Penelitian Unja: Seri Sains

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017.

Latif A. et al. 2005. Tax Literacy Rate Among Taxpayer : Evidence FromMalaysia. JAAI Volumw 9 No 1

Manuaba, I. A. Sri Kusuma Dewi Suryasaputra dkk. “Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Bidan”.Jakarta; EGC; 2011.

Nesrin N. Abu-Baker A, Anwar M. Eyadat and Abdullah M. Khamaiseh, 2021, The impact of nutrition education on knowledge, attitude, and practice regarding iron deficiency anemia among female adolescent students in Jordan, Heliyon journal homepage: www.cell.com/heliyon

Profil Kesehatan Jambi, 2016. http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/

PROFIL_KES_PROVINSI_2015/05_JAMBI_2015.pdf. Diakses tanggal 5 Februari 2019.

Reshmi PS, Takalkar AA. Prevalence of anemia in adolescent girls and its association with certain demographic variables: our experience from rural Telangana. Int J Community Med Public Heal. 2020;7(3):1007.

SDKI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja. Kementerian Kesehatan RI. https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php/catalog/255

….. 2018. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2018 Kesehatan Reproduksi Remaja. Kementerian Kesehatan RI

Qomariah, 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Siswi SMU di Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang. Depok.

WHO. WHO Guideline on Use of Ferritin Individuals and Asses iron Status in Concentration to Populations [Internet]. 2020. Available from: www.who.in




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i3.1195-1200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.